Kamis, 25 Desember 2014

9 HAL PADA DIRINYA..

Dikatakan kepada Sahl bin Abdullah rohimahulloh:

“Kapankah seseorang itu mengetahui
bahwa dirinya di atas sunnah dan jama’ah?

Dia berkata:
"Apabila dia mengetahui adanya sembilan hal pada dirinya:

-Dia tidak meninggalkan jamaah.

-Dia tidak mencela para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

-Dia tidak memberontak umat ini dengan pedang.

-Dia tidak mendustakan takdir.

-Dia tidak ragu-ragu dalam beriman.

-Dia tidak memperdebatkan masalah agama.

-Dia menshalati Ahlul Kiblat yang mati dalam keadaan berdosa.

-Dia mengusap kedua sepatu pada waktu bepergian atau mukim (yaitu mengimani adanya sunnah tersebut).

-Dia tidak meninggalkan shalat di belakang penguasa baik itu yang lalim maupun yang adil.

Syarh Ushul I'tiqod Ahlussunnah wal Jama'ah lil Laalikaai 183
_____
F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﻴﻞ ﻟﺴﻬﻞ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :

"ﻣﺘﻰ ﻳﻌﻠﻢ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺃﻧﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ؟ "،

ﻗﺎﻝ :
ﺇﺫﺍ ﻋﺮﻑ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻪ تسع  ﺧﺼﺎﻝ:

- ﻻ ﻳﺘﺮﻙ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ.

- ﻻ ﻳﺴﺐ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ.

- ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣﺔ ﺑﺴﻴﻒ.

- ﻻ ﻳﻜﺬﺏ ﺑﺎﻟﻘﺪﺭ.

- ﻻ ﻳﺸﻚ ﻓﻲ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ.

- ﻻ ﻳﻤﺎﺭﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ.

- ﻻ ﻳﺘﺮﻙ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻳﻤﻮﺕ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﺑﺎﻟﺬﻧﺐ.

- ﻻ ﻳﺘﺮﻙ ﺍﻟﻤﺴﺢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻔﻴﻦ.

- ﻻ ﻳﺘﺮﻙ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﺧﻠﻒ ﻛﻞّ ﻭﺍﻝٍ ﺟﺎﺭ ﺃﻭ ﻋﺪﻝ.

[ﺷﺮﺡ ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻟﻼﻟﻜﺎﺋﻲ ‏(١٨٣)]

Rabu, 24 Desember 2014

MELUANGKAN WAKTU UNTUK MENGAJARI (ILMU) KEPADA ISTRI

Pertanyaan:
“Apakah ada larangan keluarnya wanita tanpa mahram untuk menghadiri majelis ilmu atau majelis lainnya?”

Jawaban:
“Selama istri tidak menempuh perjalanan jauh (safar) dan telah mendapatkan idzin dari suaminya. Kami menasehatkan kepada sang suami agar memberikan idzin pada istrinya, selama sang istri aman dari fitnah dan tidak menimbulkan fitnah bagi selainnya. Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jangan kalian menghalangi hamba-hamba wanita Allah dari masjid-masjid Allah”.

Beliau juga bersabda:

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim”.

Jika suami cemburu kepada istri, khawatir istrinya tertimpa fitnah atau istrinya menimbulkan fitnah bagi laki-laki, maka suami seharusnya mendatangkan pengajar wanita yang bisa mengajarkan ilmu pada istrinya di rumah. Suami menyediakan waktu bagi istrinya untuk diajari hal-hal yang belum ia ketahui. Sungguh istri yang shalihah akan menolongmu dalam mendidik anak-anakmu dan menolongmu dalam segala urusan-urusanmu. Berbeda dengan istri fasiq yang bergelimang dalam dosa, ia akan menghancurkanmu, bahkan terkadang akan memata-mataimu, wallaahul musta’aan.

Dan selayaknya kita harus mengambil semua yang bermanfaat sebagaimana yang aku nasehatkan kepada saudaraku disana supaya mereka bersungguh-sungguh bersama keluarganya dan menyediakan waktu buat istri-istri mereka, jika kamu katakan istriku tidak suka belajar dan juga tidak faham, sehingga kondisinya seperti kondisi sebagian ikhwan bersama istrinya yang ia mengajarinya dan berkata kepadanya sesungguhnya engkau sapi betina !!! ia menjawab: laknat atasmu apabila kamu tidak berada disisiku dan mengajariku sekali lagi !!! bagaimana, maka apabila disarankan supaya ia pergi bersama wanita-wanita shalihah, dan kamu membutuhkannya untuk dakwah kepada Allah, wanita lebih dapat membuatnya mengerti dan belajar dan kamu tidak dapat mengerti wanita, maka selayaknya bagi kita fokus untuk mendidik keluarga kita. wallahul musta'an.

Kaset As’ilah Ummi Yasir Al-Faransiyyah

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ:
ﻫﻞ ﻫﻨﺎﻙ ﻣﺎﻧﻊ ﻣﻦ ﺧﺮﻭﺝ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﺩﻭﻥ ﻣﺤﺮﻡ ﻟﺘﺤﻀﺮ ﻣﺠﻠﺲ ﻟﻠﻌﻠﻢ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ؟

ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ:
ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻫﻨﺎﻙ ﺳﻔﺮ ﻭﺃﺫﻥ ﻟﻬﺎ ﺯﻭﺟﻬﺎ. ﻭﻧﻨﺼﺤﻪ ﺃﻥ ﻳﺄﺫﻥ ﻟﻬﺎ ﺇﺫا ﺃﻣﻦ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻭﺃﻥ ﺗﻔﺘﻦ ﻏﻴﺮﻫﺎ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻳﻘﻮﻝ :

"ﻻ ﺗﻤﻨﻌﻮﺍ ﺇﻣﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺴﺎﺟﺪ ﺍﻟﻠﻪ"

ﻭﻳﻘﻮﻝ :

"ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﺴﻠﻢ".

ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻳﻐﺎﺭ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺃﻭ ﻳﺨﺸﻰ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﺃﻭ ﺃﻥ ﺗﻔﺘﻦ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺄﺗﻲ ﻟﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻣﻦ ﻳﻌﻠﻤﻬﺎ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻬﺎ ﻭﺍﻥ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻬﺎ ﻭﻗﺘﺎ ﻳﻌﻠﻤﻬﺎ ﻣﺎ ﺗﻌﻠﻢ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺔ ﺗﻌﻴﻨﻚ ﻋﻠﻰ ﺗﺮﺑﻴﺔ ﺃﻭﻻﺩﻙ ﻭﺗﻌﻴﻨﻚ ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻠﻰ ﺟﻤﻴﻊ ﺃﻣﻮﺭﻙ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﻔﺎﺳﻘﺔ ﺍﻟﻌﺎﺻﻴﺔ، ﻓﺈﻧﻬﺎ ﺗﺪﻣﺮﻙ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺗﺘﺠﺴﺲ ﻋﻠﻴﻚ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺴﺘﻌﺎﻥ .

ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻧﺤﺮﺹ ﺟﻤﻴﻌﺎ، ﻛﻤﺎ ﺃﻭﺻﻲ ﺇﺧﻮﺍﻧﻲ ﻫﻬﻨﺎ، ﺃﻥ ﻳﺠﺘﻬﺪﻭﺍ ﻣﻊ ﺃﻫﻠﻴﻬﻢ، ﻭﻳﺠﻌﻠﻮﺍ ﻟﻬﻦ ﻭﻗﺘﺎ، ﻓﺈﻥ ﻗﻠﺖ: ﺍﻣﺮﺃﺗﻲ ﻻ ﺗﺤﺐ ﺍﻟﺘﻌﻠﻴﻢ ﻭﻻ ﺗﻔﻬﻢ ﺃﻳﻀﺎ، ﺑﻞ ﺭﺑﻤﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﺣﺎﻟﻬﺎ ﻛﺤﺎﻝ ﺑﻌﺾ ﺍﻷﺧﻮﺓ ﻣﻊ ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ ﻳﻌﻠﻤﻬﺎ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﻟﻬﺎ: ﺇﻧﻚ ﺑﻘﺮﺓ !!! ﻗﺎﻟﺖ: ﻋﻠﻴﻚ ﻟﻌﻨﺔ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﺗﻘﻢ ﻣﻦ ﻋﻨﺪﻱ ﻭﺇﺫﺍ ﻋﻠﻤﺘﻨﻲ ﻣﺮﺓ ﺃﺧﺮﻯ!! ﻓﻤﺎﺫﺍ، ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﻣُﻌﺮﺿﺔ ﺗﺬﻫﺐ ﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺎﺕ، ﻓﺄﻧﺖ ﻣﺤﺘﺎﺝ ﻟﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ؛ ﺗﺪﺧﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻭﺗﻌﻠﻤﻬﻦ ﻭﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﺴﺘﻄﻴﻊ ﺃﻥ ﺗﺪﺧﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ، ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﻟﻨﺎ ﺃﻥ ﻧﺤﺮﺹ ﻋﻠﻰ ﺗﻌﻠﻴﻢ ﺃﻫﻠﻴﻨﺎ. ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﺴﺘﻌﺎﻥ .
-------------
ﻣﻦ ﺷﺮﻳﻂ : ‏( ﺃﺳﺌﻠﺔ ﺃﻡ ﻳﺎﺳﺮ ﺍﻟﻔﺮﻧﺴﻴﺔ ‏)

http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=328

ANAK PEREMPUANKU BERTANYA

Penanya:
“Anak perempuan saya yang masih kecil senantiasa bertanya:
"mengapa kita tidak bisa melihat Allah di dunia ?".
Apakah jawaban paling baik untuknya yang usianya masih kecil ?”.

Al 'Allaamah Shalih Al Fauzan hafizhahullah:
“Katakanlah kepadanya: Hal itu dikarenakan engkau memang tidak bisa/mampu melihatnya...Engkau akan terbakar karenanya. Makhluk tidak mampu melihat Allah di dunia. Adapun di akhirat kelak, maka Allah ta’ala akan memberikan kekuatan bagi orang-orang yang beriman sehingga mereka dapat melihat Allah ‘azza wa jalla. Na’am.... ”.

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ:
ﺍﺑﻨﺘﻲ ﺍﻟﺼﻐﻴﺮﺓ ﺗﺴﺄﻝ ﺩﺍﺋﻤﺎ ،
ﻟﻤﺎﺫﺍ ﻻ ﻧﺮﻯ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ،
ﻓﻤﺎ ﺃﺣﺴﻦ ﺇﺟﺎﺑﺔ ﻟﻬﺎ ﺣﻴﺚ ﺇﻧﻬﺎ ﺻﻐﻴﺮﺓ ؟

ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ:
ﻗﻞ ﻟﻬﺎ : ﻷﻧﻚ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﺭﻳﻦ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ... ﺗﺤﺘﺮﻗﻴﻦ ، ﻓﺎﻟﻤﺨﻠﻮﻕ ﻻ ﻳﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺭﺅﻳﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﻭﺃﻣﺎ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻌﻄﻲ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﺍﻟﻘﻮﺓ ﻓﻴﺮﻯ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ . ﻧﻌﻢ .

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=119604

PISAHKAN DIRI DENGAN MUBTADI'

Syaikh Muqbil bin Hadiy  Al-Wadi’i Rahimahullah berkata:

“Kami nasehatkan kepada Ahlus sunnah untuk tamyiz (memisahkan diri mereka dengan ahlu bid'ah) dan agar membangun masjid bagi mereka sendiri walaupun dari batu bata atau pelepah kurma, dikarenakan mereka tidak akan mampu menyebarkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam kecuali dengan tamyiz dan kecuali ahlu bid’ah tidak akan membiarkan mereka menyebarkan sunnah.”

Tuhfatul Mujiib 1/167

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله :

ﻭﻧﻨﺼﺢ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺃﻥ ﻳﺘﻤﻴﺰﻭﺍ ﻭﺃﻥ ﻳﺒﻨﻮﺍ ﻟﻬﻢ ﻣﺴﺎﺟﺪ ﻭﻟﻮ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﺒﻦ ﺃﻭ ﻣﻦ ﺳﻌﻒ ﺍﻟﻨﺨﻞ، ﻓﺈﻧّﻬﻢ ﻟﻦ ﻳﺴﺘﻄﻴﻌﻮﺍ ﺃﻥ ﻳﻨﺸﺮﻭﺍ ﺳﻨﺔ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ  ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺘﻤﻴّﺰ ﻭﺇﻻ ﻓﺎﻟﻤﺒﺘﺪﻋﺔ ﻟﻦ ﻳﺘﺮﻛﻮﻫﻢ ﻳﻨﺸﺮﻭﻥ ﺍﻟﺴﻨﺔ

تحفة المجيب ١/ ١٦٧

SIKAP PERTENGAHAN DALAM PERKARA DUNIA

Pertanyaan:
Fadhilatusy Syaikh, Apakah bersolek dan berpakaian mewah serta memakai parfum-parfum yang mewah berarti tidak zuhud?

Jawaban:
Seseorang itu hendaknya bersikap pertengahan. Jika seseorang dilimpahkan kenikmatan oleh Allah hendaknya ia bersikap pertengahan dalam menggunakan pakaian, parfum atau kendaraan. Tidak pula berpenampilan seperti orang faqir juga tidak menafikan bahwa nikmat tersebut dari Allah. Intinya, hendaknya ia bersikap pertengahan, karena itulah yang paling terbaik. Tidak pelit dan tidak juga boros.

ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻧْﻔَﻘُﻮﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺴْﺮِﻓُﻮﺍ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻘْﺘُﺮُﻭﺍ

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian” [Al Furqan: 67]

Maka hendaknya ia bersikap pertengahan antara bakhil dan berlebih-lebihan. Na'am

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ:
ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﻫﻞ ﺍﻟﺘﺠﻤﻞ ﻭﻟﺒﺲ ﺍﻟﻤﻼﺑﺲ ﺍﻟﻔﺎﺧﺮﺓ ﻭﺍﻟﺘﻄﻴﺐ ﺑﺄﻧﻮﺍﻉ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﺍﻟﻔﺎﺧﺮ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﺍﻟﺰﻫﺪ ؟

ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ:
ﻳﺘﻮﺳﻂ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ، ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻳﺘﻮﺳﻂ، ﺇﺫﺍ ﺃﻋﻄﺎﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻧﻌﻤﺔ ﻳﺘﻮﺳﻂ ﻣﺎ ﻳﺴﺮﻑ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﺒﺎﺱ ﻭﺍﻟﻄﻴﺐ ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﻛﺐ، ﻭﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﻬﻴﺌﺔ ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ؛ ﻓﻴﺠﺤﺪ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ. ﻓﻠﻴﺘﻮﺳﻂ ﻓﻲ ﺃﻣﺮﻩ، ﻭﺧﻴﺮ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﺍﻟﻮﺳﻂ، ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺒﺨﻞ ﻭﺍﻟﺘﺒﺬﻳﺮ،

‏(ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻧْﻔَﻘُﻮﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺴْﺮِﻓُﻮﺍ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻘْﺘُﺮُﻭﺍ ‏) ‏[ﺍﻟﻔﺮﻗﺎﻥ : 67 ‏] ،

ﻭﺳﻂ ﺑﻴﻦ ﺍﻹﻗﺘﺎﺭ ﻭﺍﻟﺒﺨﻞ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻹﺳﺮﺍﻑ . ﻧﻌﻢ

http://alfawzan.af.org.sa/node/2363
▲▼▲▼▲▼▲▼▲

TERMASUK AMALAN YANG DIPERINTAHKAN ALLAH

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

“Hajr syar’i termasuk amalan yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya. Amalan ketaatan haruslah diniatkan ikhlas karena Allah dan sesuai dengan perintah-Nya, sehingga amalan itu tergolong ikhlas karena Allah dan benar (sesuai sunnah).

Barangsiapa yang melakukan hajr karena hawa nafsunya atau melakukan hajr yang tidak diperintahkan (tidak syar’i), maka perbuatan itu keluar dari ketaatan.

Betapa banyak perbuatan yang dilakukan oleh jiwa-jiwa yang mengikuti hawa nafsunya, namun ia menyangka perbuatannya termasuk ketaatan pada Allah”

Majmuu’ Al Fatawaa, 28/207

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال شيخ الإسلام إبن تيمية رحمه الله :

ﺍﻟﻬﺠﺮﺓ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﻫﻲ ﻣﻦ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺘﻲ ﺃﻣﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻬﺎ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻓﺎﻟﻄﺎﻋﺔ ﻻ ﺑﺪ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺧﺎﻟﺼﺔ ﻟﻠﻪ ﻭ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻣﻮﺍﻓﻘﺔ ﻷﻣﺮﻩ ﻓﺘﻜﻮﻥ ﺧﺎﻟﺼﺔ ﻟﻠﻪ ﺻﻮﺍﺑﺎ

ﻓﻤﻦ ﻫﺠﺮ ﻟﻬﻮﻯ ﻧﻔﺴﻪ ﺃﻭ ﻫﺠﺮ ﻫﺠﺮﺍ ﻏﻴﺮ ﻣﺄﻣﻮﺭ ﺑﻪ ﻛﺎﻥ ﺧﺎﺭﺟﺎ ﻋﻦ ﻫﺬﺍ

ﻭﻣﺎ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﺎ ﺗﻔﻌﻞ ﺍﻟﻨﻔﻮﺱ ﻣﺎ ﺗﻬﻮﺍﻩ ﻇﺎﻧﺔ ﺃﻧﻬﺎ ﺗﻔﻌﻠﻪ ﻃﺎﻋﺔ ﻟﻠﻪ

مجموع الفتاوى ٢٨/ ٢٠٧

PEMBANGKANG SEPERTI FIR'AUN DAN IBLIS

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

“Tidak ada khilaf diantara umat ini bahwa TAUHID harus terdapat dalam hati berupa ilmu, harus terdapat dalam lisan berupa perkataan dan harus terdapat dalam amal berupa perwujudan terhadap perintah dan larangan.

Jika salah satu dari ketiganya hilang, maka ia bukanlah seorang muslim. Jika ia berikrar dengan TAUHID, namun tidak beramal dengannya maka ia kafir, pembangkang seperti Fir’aun dan Iblis. Jika ia beramal dengan TAUHID secara zhahir, namun tidak meyakininya dalam batin, maka ia seorang munafik tulen yang lebih jelek dari orang kafir”

Ad Durar As Saniyyah, 2/124-125]
✵ ✵ ✵

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال شيخ الإسلام إبن تيمية رحمه الله :

ﻻ ﺧﻼﻑ ﺑﻴﻦ ﺍﻷﻣﺔ, ﺃﻥ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ: ﻻﺑﺪ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﺎﻟﻘﻠﺐ , ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﺍﻟﻌﻠﻢ؛ ﻭﺍﻟﻠﺴﺎﻥ, ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ, ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﺗﻨﻔﻴﺬ: ﺍﻷﻭﺍﻣﺮ ﻭﺍﻟﻨﻮﺍﻫﻲ؛

ﻓﺈﻥ ﺃﺧﻞ ﺑﺸﻲﺀ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ, ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻣﺴﻠﻤﺎ, ﻓﺈﻥ ﺃﻗﺮ ﺑﺎﻟﺘﻮﺣﻴﺪ, ﻭﻟﻢ ﻳﻌﻤﻞ ﺑﻪ, ﻓﻬﻮ : ﻛﺎﻓﺮ, ﻣﻌﺎﻧﺪ, ﻛﻔﺮﻋﻮﻥ, ﻭﺇﺑﻠﻴﺲ؛ ﻭﺇﻥ ﻋﻤﻞ ﺑﺎﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻇﺎﻫﺮﺍً, ﻭﻫﻮ ﻻ ﻳﻌﺘﻘﺪﻩ ﺑﺎﻃﻨﺎً, ﻓﻬﻮ: ﻣﻨﺎﻓﻖ ﺧﺎﻟﺼﺎً, ﺃﺷﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮ.

الدرر السنية ٢/ ١٢٤-١٢٥

Selasa, 23 Desember 2014

Mengakhirkan Shalat Isya Hingga Sepertiga Malam Lebih Utama Jika Mudah Dikerjakan

Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Dan mengakhirkan shalat isya hingga sepertiga malam lebih utama jika mudah (dikerjakan). Maka apabila sulit dikerjakan maka hendaklah di segerakan pada awal waktu, kemudian jika mudah maka yang lebih utma adalah mengakhirkannya hingga sepertiga malam.

Dalil hal tersebut:
Hadits Abu Barzah radhiyallahu 'anhu berkata:
Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyenangi mengakhirkan shalat isya.

Dan pada hadits Jabir radhiyallahu 'anhu:
"Apabila beliau melihat mereka (para sahabatnya/ jamaah isya) telah berkumpul (di masjid) beliau pun menyegerakan pelaksanaan shalat isya, namun bila beliau melihat mereka terlambat berkumpulnya, beliau pun mengakhirkannya."

Dan telah tsabit dari Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau mengakhirkan (sholat isya) hingga sebagian besar malam telah berlalu (lewat tengah malam), maka berdiri 'Umar dan berkata:
Wahai Rosululloh, telah tidur wanita dan anak anak, (maka beliau keluar dan kepalanya menetaskan air) dan Beliau bersabda:
sesungguhnya ini adalah waktu shalat isya yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku."

Dan ini adalah dalil yang jelas bahwa mengakhirkan shalat isya hingga sepertiga malam adalah lebih utama, namun jika mudah (dikerjakan), dan jika shalat dengan manusia maka hendaknya lebih utama memperhatikan manusia, jika mereka telah berkumpul maka shalat (dikerjakan lebih awal), namun jika (mereka terlambat berkumpulnya) maka mengakhirkan pelaksanaannya sebagaimana dalam hadits Jabir.

Dan jika jama'ahnya terbatas tidak menyusahkan untuk diawalkan atau di akhirkan maka lebih utama mengakhirkan! dan yang utama bagi para wanita yang shalat di rumah-rumah mereka adalah mengakhirkan pelaksanaan shalat isya, jika memang hal itu mudah dilakukan.

Bila ada yang bertanya:
“Manakah yang lebih utama, mengakhirkan shalat isya sendirian atau melaksanakannya secara berjamaah (walaupun di awal waktu)?”

Maka jawabannya:
Shalat bersama jamaah lebih utama. Karena hukum berjamaah ini wajib (bagi lelaki), sementara mengakhirkan shalat isya hukumnya mustahab. Jadi tidak mungkin mengutamakan yang mustahab daripada yang wajib.

Syahrul Mumti' 'ala Zaadil Mustaqna' Jilid 2

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻭﺗَﺄْﺧِﻴْﺮُﻫَﺎ ﺇِﻟﻰ ﺛُﻠُﺚِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﺇِﻥْ ﺳَﻬُﻞَ.

��قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله :

ﻭﺗﺄﺧﻴﺮﻫﺎ ﺇﻟﻰ ﺛُﻠُﺚِ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺃﻓﻀﻞ ﺇﻥ ﺳَﻬُﻞَ، ﻓﺈﻥ ﺷَﻖَّ ﻓَﺘُﻌَﺠَّﻞ ﻓﻲ ﺃﻭَّﻝ ﺍﻟﻮﻗﺖ، ﺛﻢ ﺇﺫﺍ ﺳَﻬُﻞَ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﺗﺄﺧﻴﺮﻫﺎ ﺇﻟﻰ ﺛُﻠُﺚ ﺍﻟﻠﻴﻞ .

ﺩﻟﻴﻞ ﺫﻟﻚ:
ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﺑَﺮْﺯَﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ‏
« ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲُّ ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠّﻢ ﻳﺴﺘﺤﺐُ ﺃﻥ ﻳﺆﺧِّﺮَ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ«،

ﻭﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺟﺎﺑﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ:
«ﺇﺫﺍ ﺭﺁﻫﻢ ﺍﺟﺘﻤﻌﻮﺍ ﻋَﺠَّﻞَ، ﻭﺇﺫﺍ ﺭﺁﻫﻢ ﺃﺑﻄﺆﻭﺍ ﺃﺧَّﺮ« ،

ﻭﺛﺒﺖ ﻋﻨﻪ ﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠّﻢ ﺃﻧﻪ ﺗﺄﺧَّﺮ ﺫﺍﺕ ﻟﻴﻠﺔ ﺣﺘﻰ ﺫﻫﺐ ﻋﺎﻣﺔُ ﺍﻟﻠﻴﻞ، ﻓﻘﺎﻡَ ﺇﻟﻴﻪ ﻋﻤﺮُ ﻓﻘﺎﻝ:
ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻧﺎﻡَ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀُ ﻭﺍﻟﺼﺒﻴﺎﻥُ، ‏[ ﻓﺨﺮﺝ ﻭﺭﺃﺳُﻪ ﻳﻘﻄﺮُ ﻣﺎﺀً‏] ﻭﻗﺎﻝ:
«ﺇﻧﻪ ﻟﻮﻗﺘﻬﺎ ﻟﻮﻻ ﺃﻥ ﺃﺷﻖَّ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﺘﻲ,«

ﻓﻬﺬﻩ ﺃﺩﻟَّﺔ ﻭﺍﺿﺤﺔ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺗﺄﺧﻴﺮﻫﺎ ﺇﻟﻰ ﺛُﻠﺚ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺃﻓﻀﻞ، ﻭﻟﻜﻦ ﺇﻥ ﺳَﻬُﻞَ، ﻭﺇﻥ ﺻَﻠَّﻰ ﺑﺎﻟﻨَّﺎﺱ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﻣﺮﺍﻋﺎﺓ ﺍﻟﻨَّﺎﺱ، ﺇﺫﺍ ﺍﺟﺘﻤﻌﻮﺍ ﺻَﻠَّﻰ، ﻭﺇﻥ ﺗﺄﺧَّﺮﻭﺍ ﺃﺧَّﺮ . ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺟﺎﺑﺮ.

ﻭﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﺤﺼﻮﺭﻳﻦ ﻻ ﻳﻬﻤﻬﻢ ﺃﻥ ﻳﻌﺠِّﻞ، ﺃﻭ ﻳﺆﺧِّﺮ ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﺍﻟﺘﺄﺧﻴﺮ. ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻓﻲ ﺑﻴﻮﺗﻬﻦ ﺍﻷﻓﻀﻞ ﻟﻬﻦَّ ﺍﻟﺘَّﺄﺧﻴﺮ ﺇﻥ ﺳَﻬُﻞ.

ﻓﺈﻥ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ:
ﻫﻞ ﺍﻷَﻭﻟﻰ ﻣﺮﺍﻋﺎﺓ ﺗﺄﺧﻴﺮ ﺍﻟﺼَّﻼﺓ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻮﻗﺖ، ﺃﻭ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻊ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ؟

ﻓﺎﻟﺠﻮﺍﺏ:
ﺍﻟﺼَّﻼﺓ ﻣﻊ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ؛ ﻷﻥ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻭﺍﺟﺒﺔ، ﻭﺍﻟﺘﺄﺧﻴﺮ ﻣﺴﺘﺤﺐٌّ، ﻭﻻ ﻣﻘﺎﺭﻧﺔ ﺑﻴﻦ ﻣﺴﺘﺤﺐٍّ ﻭﻭﺍﺟﺐ.

ﺍﻟﺸﺮﺡ ﺍﻟﻤﻤﺘﻊ ﻋﻠﻰ ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﻨﻊ - ﺍﻟﻤﺠﻠﺪ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ

HARUS TETAP TEGAK..

Seorang sayyid (pemimpin) ibadah sesudah generasi sahabat Uwais Al Qarny, bahwasanya beliau pernah berkata:

"Sesungguhnya amar ma`ruf dan nahi munkar itu TIDAK MENGENAL TEMAN,

kami perintah teman-teman kami untuk berbuat baik meskipun mereka mencaci maki diri kami dan mereka didukung oleh orang-orang fasiq,

bahkan demi Allah, mereka menuduh kami dengan berbagai tuduhan keji, sungguh aku bersumpah demi Allah bahwa aku tidak akan meninggalkan tugas  mulia itu terhadap mereka."

Al I'tisham lil Imam Asy Syathibi juz 1 hal. 39

ﺳﻴﺪ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺃﻭﻳﺲ ﺍﻟﻘﺮﻧﻲ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ :

ﺇﻥ ﺍﻷﻣﺮ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﺍﻟﻨﻬﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮ ﻟﻢ ﻳﺪﻋﺎ ﻟﻠﻤﺆﻣﻦ ﺻﺪﻳﻘﺎ:

ﻧﺄﻣﺮﻫﻢ ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ، ﻓﻴﺸﺘﻤﻮﻥ ﺃعرضنا ، ﻭﻳﺠﺪﻭﻥ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺃﻋﻮﺍﻧﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺎﺳﻘﻴﻦ ،

ﺣﺘﻰ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻟﻘﺪ ﺭﻣﻮﻧﻲ ﺑﺎﻟﻌﻈﺎﺋﻢ ، ﻭﺍﻳﻢ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻻ ﺃﺩﻉ ﺃﻥ ﺃﻗﻮﻡ فيهم بحقه

ﺍﻻﻋﺘﺼﺎﻡ ﻟﻺﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻃﺒﻲ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻷﻭﻝ ﺹ: 39

HAYAKUMULLAH AHLUS SUNNAH

Al 'Allaamah Asy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkholiy hafizhohulloh:

"Jika engkau mukmin yang lemah maka janganlah engkau mengecewakan saudaramu, dan jika engkau kuat maka jangan engkau menghancurkan saudaramu yang lemah. Hendaklah mereka saling bekerja sama dan hendaknya mereka menjadikan diri diri mereka bersatu."

Sumber:
Kitab Jama’ah Wahidah Laa Jamaa’aat wa Shiraat Wahid Laa Asyaraat lil 'Allaamah Robi' Al Madkholiy

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال العلامة الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله :

ﺇﺫﺍ ﻛﻨﺖ ﻣﺆﻣﻨﺎ ﺿﻌﻴﻔﺎ ﻻ ﺗﺨﺬﻝ ﺃﺧﺎﻙ ﻭﺇﺫﺍ ﻛﻨﺖ ﻗﻮﻳﺎ ﻓﻼ ﺗﺤﻄﻢ ﺃﺧﺎﻩ ﺍﻟﻀﻌﻴﻒ، ﻓﻠﻴﺘﻤﺎﺳﻜﻮﺍ ﻭﻟﻴﺠﻌﻠﻮﺍ ﻣﻦ ﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻭﺍﺣﺪﺓ

المصدر :
الكتاب ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻻ ﺟﻤﺎﻋﺎﺕ ﻭﺻﺮﺍﻁ ﻭﺍﺣﺪ ﻻ ﻋﺸﺮﺍﺕ للشيخ ربيع المدخلي

JANGAN LUPAKAN KITAB RUDUD

Syaikh al-‘Allamah Zaid bin Muhammad bin Hadi al-Madkhali rahimahullah berkata:

Tidak boleh bagi seorang pun beralasan dengan minimnya ilmu dalam masalah thaharah dan shalat, untuk menghalangi manusia dari mendengarkan, menuliskan, mengambil faidah dari KITAB-KITAB RUDUD, serta membacanya.

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺯﻳﺪ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ المدخلي رحمه الله:

ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﻷﺣﺪ ﺃﻥ ﻳﺘﺬﺭَّﻉ ﺑﻘﻠﺔ ﺍﻟﻔﻘﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﻬﺎﺭﺓ ﺃﻭ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻳﺘﺬﺭﻉ ﺑﺬﻟﻚ ﻟﻴُﺤﺮِﻡ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺳﻤﺎﻉ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﺮﺩﻭﺩ ﻭ ﻛﺘﺎﺑﺘﻬﺎ ﻭ ﺍﻹﺳﺘﻔﺎﺩﺓ ﻣﻨﻬﺎ ﻭﻗﺮﺍﺀﺗﻬﺎ

http://www.sahab.net/forums/?showtopic=134687

LEBIH CEPAT DARI ALIRAN AWAN

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

"Waktu seseorang itulah hakekat umurnya, dialah penentu kehidupan abadinya (di kemudian hari), apakah dalam kenikmatan abadi ataukah dalam kehidupan sengsara dalam adzab abadi yang pedih…

Waktu berlalu lebih cepat dari aliran awan.

Maka siapa saja yang waktunya dihabiskan untuk Allah dan karena Allah maka waktu itulah hakekat umur dan kehidupannya.

Adapun selain itu (jika waktunya tidak dihabiskan untuk dan karena Allah) maka waktu tersebut pada hakekatnya bukanlah termasuk kehidupannya, akan tetapi kehidupannya laksana ibarat kehidupan hewan. Jika ia menghabiskan waktunya dalam kelalaian dan syahwat, serta angan-angan yang batil, dan waktu yang terbaiknya adalah yang ia gunakan untuk tidur dan nganggur maka MATINYA orang yang seperti ini lebih baik dari pada hidupnya"

Al Jawaab Al Kaafi hal 109
________
F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ: 

"ﻭﻗﺖُ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻫﻮ ﻋﻤﺮﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ، ﻭﻫﻮ ﻣﺎﺩﺓ ﺣﻴﺎﺗﻪ ﺍﻷﺑﺪﻳﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﻌﻴﻢ ﺍﻟﻤﻘﻴﻢ، ﻭﻣﺎﺩﺓ ﻣﻌﻴﺸﺘﻪ ﺍﻟﻀﻨﻚ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﺍﻷﻟﻴﻢ،

ﻭﻫﻮ ﻳﻤﺮ ﻣﺮ ﺍﻟﺴﺤﺎﺏ،

ﻓﻤﻦ ﻛﺎﻥ ﻭﻗﺘﻪ ﻟﻠﻪ ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺣﻴﺎﺗﻪ ﻭﻋﻤﺮﻩ،

ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻟﻴﺲ ﻣﺤﺴﻮﺑًﺎ ﻣﻦ ﺣﻴﺎﺗﻪ ﻭﺇﻥ ﻋﺎﺵ ﻓﻴﻪ ﻋﻴﺶ ﺍﻟﺒﻬﺎﺋﻢ، ﻓﺈﺫﺍ ﻗﻄﻊ ﻭﻗﺘﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻭﺍﻟﺴﻬﻮ ﻭﺍﻷﻣﺎﻧﻲ ﺍﻟﺒﺎﻃﻠﺔ، ﻛﺎﻥ ﺧﻴﺮ ﻣﺎ ﻗﻄﻌﻪ ﺑﻪ ﺍﻟﻨﻮﻡ ﻭﺍﻟﺒﻄﺎﻟﺔ، ﻓﻤﻮﺕ ﻫﺬﺍ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺣﻴﺎﺗﻪ".

ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﺍﻟﻜﺎﻓﻲ‏(ﺹ 109

Hukum Orang Yang Menjima'i Istrinya Yang Sedang Menqodho Puasa

Hukum Orang Yang Menjima'i Istrinya Yang Sedang Menqodho Puasa, Maka Yang Wajib Baginya?
========

Pertanyaan:
“Orang yang menjima'i istrinya, yang dia (isrtinya sedang menqodho puasanya, apakah dia (sang suami) berdosa?

Jawaban:
“Apakah istri mengqadha puasanya dengan seidzin suaminya atau tanpa seidzinnya?”

Penanya:
“Dengan seidzin suaminya”

☑Asy-Syaikh:
“Iya, Suami tersebut berdosa, karena ia merusak puasa istrinya. Namun tidak ada membayar kaffarah baginya dan istrinya, ia hanya membatalkan puasanya.”

Penanya:
“Akan tetapi apakah perbuatannya itu termasuk dosa besar atau tidak masuk padah hal itu?”

Asy-Syaikh:
“Aku tidak mengetahui ancaman khusus dalam masalah ini. Dosa yang tidak ada ancaman khusus bukan termasuk dosa besar”

Liqa’ Al Baab Al Maftuuh, 21

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﺣﻜﻢ ﻣﻦ ﺟﺎﻣﻊ ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ ﺣﺎﻝ ﻗﻀﺎﺀﻫﺎ ﻟﻠﺼﻮﻡ ﻓﻤﺎﺫﺍ ﻳﻠﺰﻣﻪ ؟

ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ:
ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺠﺎﻣﻊ ﺍﻣﺮﺃﺗﻪ، ﻭﻫﻲ ﺗﻘﻀﻲ ﺻﻴﺎﻣﻬﺎ، ﻫﻞ ﻫﻮ ﺁﺛﻢ؟

ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ:
ﻫﻞ ﻫﻲ ﺗﻘﻀﻲ ﺑﺈﺫﻧﻪ ﺃﻡ ﺑﻐﻴﺮ ﺇﺫﻧﻪ؟

ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ:
ﺑﺈﺫﻧﻪ.

☑ﺍﻟﺸﻴﺦ:
ﻧﻌﻢ، ﻫﻮ ﺁﺛﻢ؛ ﻷﻧﻪ ﺃﻓﺴﺪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺻﻮﻣﻬﺎ؛ ﻟﻜﻦ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﻻ ﻋﻠﻴﻪ؛ ﻷﻧﻪ ﻣﻔﻄﺮ.

ﺍﻟﺴﺎﺋﻞ:
ﻟﻜﻦ ﻓﻌﻠﻪ ﻫﻞ ﻫﻮ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ ﺃﻡ ﻻ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ؟

☑ﺍﻟﺸﻴﺦ :
ﻻ ﺃﻋﻠﻢ ﻓﻴﻪ ﻭﻋﻴﺪﺍً ﺧﺎﺻﺎً، ﻭﺍﻟﺬﻧﺐ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻴﺪ ﺧﺎﺹ، ﻓﻼ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺒﺎﺋﺮ.

ﻟﻘﺎﺀ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺍﻟﻤﻔﺘﻮﺡ ‏21

http://binothaimeen.net/content/2539

Senin, 22 Desember 2014

HUKUM MEMPERPANJANG SUJUD TERAKHIR

Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin pernah ditanya:

“Apakah hukum memperpanjang sujud terakhir dari rukun shalat lainnya, di dalamnya seseorang berdo’a dan istighfar? Apakah shalat menjadi cacat jika seseorang memperpanjang sujud terakhir?”

Beliau rahimahullah menjawab:

“Memperpanjang sujud terakhir ketika shalat bukanlah termasuk sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena yang disunnahkan adalah seseorang melakukan shalat antara ruku’, bangkit dari ruku’ (i’tidal), sujud dan duduk antara dua sujud itu hampir sama lamanya. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam hadits Baro’ bin ‘Azib, ia berkata:

‏( ﺭﻣﻘﺖ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻊ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻮﺟﺪﺕ ﻗﻴﺎﻣﻪ ﻓﺮﻛﻮﻋﻪ ﻓﺴﺠﻮﺩﻩ ﻓﺠﻠﺴﺘﻪ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺘﺴﻠﻴﻢ ﻭﺍﻻﻧﺼﺮﺍﻑ ﻗﺮﻳﺒﺎً ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻮﺍﺀ‏)
“Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku mendapati bahwa berdiri, ruku, sujud, duduk beliau sebelum salam dan berpaling, semuanya hampir sama (lamanya).”

Inilah yang afdhol. Akan tetapi ada tempat do’a selain sujud yaitu setelah tasyahud (sebelum salam). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengajarkan ‘Abdullah bin Mas’ud tasyahud, beliau bersabda

‏(ﺛﻢ ﻟﻴﺘﺨﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ‏)
"Kemudian setelah tasyahud, terserah padamu berdoa dengan doa apa saja”.

Maka berdoalah ketika itu sedikit atau pun lama setelah tasyahud akhir sebelum salam.

Fatawa Nur ‘ala Ad Darb, kaset no. 376

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﺳﺌـــﻞ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﻋﺜﻴﻤﻴﻦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :

ﻣﺎﺣﻜﻢ ﺍﻹﻃﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺠﺪﺓ ﺍﻷﺧﻴﺮﺓ ﻋﻦ ﺑﺎﻗﻲ ﺃﺭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻟﻠﺪﻋﺎﺀ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ؟ ﻫﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺧﻠﻞ ﻓﻲ ﺣﺎﻟﺔ ﺍﻃﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺠﺪﺓ ﺍﻻﺧﻴﺮﺓ؟

ﻓﺄﺟـــﺎﺏ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ:

ﺍﻹﻃﺎﻟﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺠﺪﺓ ﺍﻷﺧﻴﺮﺓ ﻟﻴﺴﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻷﻥ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺃﻓﻌﺎﻝ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﺔ ﺍﻟﺮﻛﻮﻉ ﻭﺍﻟﺮﻓﻊ ﻣﻨﻪ ﻭﺍﻟﺴﺠﻮﺩ ﻭﺍﻟﺠﻠﻮﺱ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺴﺠﺪﺗﻴﻦ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺒﺮﺍﺀ ﺑﻦ ﻋﺎﺯﺏ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ:

‏(ﺭﻣﻘﺖ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻊ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻮﺟﺪﺕ ﻗﻴﺎﻣﻪ ﻓﺮﻛﻮﻋﻪ ﻓﺴﺠﻮﺩﻩ ﻓﺠﻠﺴﺘﻪ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺘﺴﻠﻴﻢ ﻭﺍﻻﻧﺼﺮﺍﻑ ﻗﺮﻳﺒﺎً ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻮﺍﺀ‏)

ﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻷﻓﻀﻞ ﻭﻟﻜﻦ ﻫﻨﺎﻙ ﻣﺤﻞٌ ﻟﻠﺪﻋﺎﺀ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺴﺠﻮﺩ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺘﺸﻬﺪ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻤﺎ ﻋﻠﻢ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺍﻟﺘﺸﻬﺪ
ﻗﺎﻝ :

‏(ﺛﻢ ﻟﻴﺘﺨﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻣﺎ ﺷﺎﺀ‏)

ﻓﻠﻴﺠﻌﻞ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻗﻞ ﺃﻭ ﻛﺜﺮ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺘﺸﻬﺪ ﺍﻷﺧﻴﺮ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺴﻠﻢ .

ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻧﻮﺭ ﻋﻠﻰ ﺩﺭﺏ ‏( ﺍﻟﺸﺮﻳﻂ 376‏)

MUTIARA DARI UCAPAN SALAF

Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata:

”Jika kamu mencintai seseorang karena Allah, maka sebenarnya Allah jualah yang kamu cintai. Setiap kali kamu mengilustrasikan-Nya dalam hatimu, maka kamu mengilustrasikan Kekasih yang sejati lalu kamu mencintainya, sehingga bertambahlah cintamu kepada Allah.

Demikian pula ketika kamu mengingat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dan para Nabi dan Rasul sebelumnya serta para sahabat mereka yang shalih, dan kamu mengilustrasikan mereka dalam hatimu, maka itu akan membawa hatimu kepada cinta Allah yang memberi nikmat kepada mereka, apabila kamu mencintai mereka karena Allah;

Sebab orang yang dicintai karena Allah akan membawa kepada Mahabbatullah (cinta Allah). Orang yang mencintai karena Allah, apabila mencintai seseorang karena Allah, maka Allahlah sebenarnya yang dicintainya; sebab dia senang kekasihnya membawanya kepada Allah. Masing-masing, baik orang yang mencintai karena Allah maupun orang yang dicintai karena Allah akan mengantarkan kepada Allah.

Majmu Al Fatawa 10/608

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ رحمه الله:

ﺇﻧَّﻚ ﺇﺫﺍ ﺃﺣﺒﺒﺖ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﻟﻠﻪ، ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﺤﺒﻮﺏ ﻟﺬﺍﺗﻪ، ﻓﻜﻠَّﻤﺎ ﺗﺼﻮﺭﺗﻪ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ، ﺗﺼﻮَّﺭﺕ ﻣﺤﺒﻮﺏ ﺍﻟﺤﻖ ﻓﺄﺣﺒﺒﺘﻪ، ﻓﺎﺯﺩﺍﺩ ﺣﺒُّﻚ ﻟﻠﻪ،

ﻛﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﺫﻛﺮﺕ ﺍﻟﻨَّﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻭﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﻗﺒﻠﻪ ﻭﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻬﻢ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ، ﻭﺗﺼﻮﺭﺗﻬﻢ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻚ، ﻓﺈﻥَّ ﺫﻟﻚ ﻳﺠﺬﺏ ﻗﻠﺒﻚ ﺇﻟﻰ ﻣﺤﺒﺔ ﺍﻟﻠﻪ، ﺍﻟﻤﻨﻌﻢ ﻋﻠﻴﻬﻢ، ﻭﺑﻬﻢ، ﺇﺫﺍ ﻛﻨﺖ ﺗﺤﺒﻬﻢ ﻟﻠﻪ.

ﻓﺎﻟﻤﺤﺒﻮﺏ ﻟﻠﻪ ﻳﺠﺬﺏ ﺇﻟﻰ ﻣﺤﺒﺔ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺍﻟﻤﺤﺐُّ ﻟﻠﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﺣﺐَّ ﺷﺨﺼًﺎ ﻟﻠﻪ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﻮ ﻣﺤﺒﻮﺑﻪ، ﻓﻬﻮ ﻳﺤﺐُّ ﺃﻥ ﻳﺠﺬﺑﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ، ﻭﻛﻞٌّ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺤﺐِّ ﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻤﺤﺒﻮﺏ ﻟﻠﻪ ﻳﺠﺬﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ‏

مجموع الفتاوى ١٠ /٦٠٨

SETENGAH DARI ILMU

Asy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkholiy hafizhahullah berkata:

"Dan dalam segala hal sepantasnya bagi seorang 'alim untuk mentarbiyah (mendidik) murid muridnya pada perkataan: SAYA TIDAK TAHU, karena sesungguhnya perkataan tersebut adalah setengah dari ilmu."

Sumber dari Al Jawabul Kafiy Liman Sa ala 'An Ad Dawaa Asy Syafiy Kaset 02 menit 9:15 detik
_____________________

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

وعلى كل حال ﻳﻨﺒﻐﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺃﻥ ﻳﺮﺑﻲ ﺗﻼﻣﻴﺬﻩ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﻝ : ﻻ ﺃﺩﺭﻱ؛ فإنها ﻧﺼﻒ ﺍﻟﻌﻠﻢ.

ﺍﻟﻤﺼﺪﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﺍﻟﻜﺎﻓﻲ ﻟﻤﻦ ﺳﺄﻝ ﻋﻦ ﺍﻟﺪﻭﺍﺀ ﺍﻟﺸﺎﻓﻲ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ –
ﺍﻟﺸﺮﻳﻂ 02 ﺍﻟﺪﻗﻴﻘﺔ 9 ﻭ 15 ﺛﺎﻧﻴﺔ

HUKUM WUDHU DI DALAM KLOSET (WC)

Pertanyaan:
Apakah hukum orang yang wudhu di dalam kloset, apakah sah wudhunya ?

Jawab:
Ibnu Baz Rahimahullah berkata:
Tidak mengapa wudhu di dalam kloset apabila (kondisinya) membutuhkan untuk (melakukan) hal itu, ia mengucapkan bismillah di awal wudhu, ia mengucapkan: "bismillah", karena membaca bismillah wajib menurut sebagian ulama dan sunnah mu'akkadah menurut mayoritas (ulama). Ia membacanya dan hukum makruh itu hilang, karena hukum makruh hilang ketika dibutuhkan untuk membaca bismillah, seseorang diperintahkan membaca bismillah diawal wudhu ia mengucapkan bismillah dan menyempurnakan wudhunya.

Adapun Tasyahhud (Doa setelah wudhu) diucapkan setelah keluar dari Hammam -yaitu tempat buang hajat- Apabila selesai dari wudhunya ia keluar membaca Tasyahhud di luar (kloset).

Adapun apabila Hammam sekedar untuk wudhu tidak untuk buang kotoran dan kencing maka tidak mengapa ia mengucapkannya (Tasyahhud) di dalam karena bukan tempat untuk buang hajat.

[Majmu' Fatawa wa maqalat Mutanawwi'ah Jilid 10, Hal. 28]

✒Alih bahasa:
Abul Abbas Shaleh bin Zainal Abidin
_____________________

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

السؤال:
ما حكم من يتوضأ داخل الحمام،  وهل يجوز وضؤءه؟

الجواب:
قال ابن باز رحمه الله:
“لابأس أن يتوضأ داخل الحمام، إذا داعت الحاجة إلى ذلك،  ويسمي عند أول الوضوء، يقول: ‹بسم الله› لأن التسمية واجبة عند بعض أهل العلم، ومتأكدة عند الأكثر،فيأتي بها وتزول الكراهة، لأن كراهة تزول عند داعت الحاجة إلى التسمية، والإنسان مأمور بالتسمية عند أول الوضوء،يسمي ويكمل وضوءه.

أما التشهد فيكون بعد الخروج من الحمام ‹وهو محل قضاء الحاجة› فإذا فرغ من وضوءه يخرج ويتشهد في الخارج.

أما إذا كان الحمام لمجرد الوضوء ليس للغائط و البول فهذا لا بأس أن يأتي فيه لأنه ليس محلا لقضاء الحاجة”

[مجموع فتاوى ومقالات متنوعة ١٠ /٢٨]

Sabtu, 20 Desember 2014

BUKAN DENGAN KECERDASANMU

Asy Syaikh Ibnu 'Utsaimin rohimahullah berkata:

Janganlah engkau bergantung kepada kecerdasanmu dan jangan pula kepada banyaknya ilmumu,

Namun bergantunglah kepada Alloh azza wa jalla

Dan mohonlah selalu kepada Alloh agar memberimu petunjuk terhadap apa apa yang manusia menyelisihi dari kebenaran di dalamnya.

Syarh Ushul At Tafsir hal. 287

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ  إبن عثيمين رحمه الله :

ﻻ ﺗﻌﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ ﺫﻛﺎﺋﻚ ﻭﻻ ﻋﻠﻰ ﻛﺜﺮﺓ ﻋﻠﻮﻣﻚ؛

ﺑﻞ ﺍﻋﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ؛

ﻭﺍﺳﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺩﺍﺋﻤﺎ ﺃﻥ ﻳﻬﺪﻳﻚ ﻟﻤﺎ ﺍﺧﺘﻠﻒ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻖ . ‏

ﺷﺮﺡ ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻟﺘﻔﺴﻴﺮ ﺹ 287

HAKIKAT KESESATAN

Asy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah berkata:

“Siapa saja yang meninggalkan kebenaran pasti dia jatuh kepada kesesatan, sedangkan kesesatan itu sifatnya membingungkan, kita berlindung kepada Allah darinya.

Maka engkau akan menjumpai para pembelanya akan berselisih di antara mereka sendiri, bahkan engkau akan menjumpai salah seorang dari mereka pendapatnya berbeda-beda, karena dia tidak memiliki petunjuk yang dia bisa berjalan di atasnya.

Yang dia lakukan hanyalah ngawur, terkadang begini dan terkadang begitu.”

Syarh Masailul Jahiliyah hal. 287
↠↠↠↠↠↠↠↠↠

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ صالح بن فوزان الفوزان حفظه الله :

ﻓﻤﻦ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﻀﻼﻝ، ﻭﺍﻟﻀﻼﻝ ﻣﺘﺎﻫﺔ ﻭﺍﻟﻌﻴﺎﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ،

ﻓﺘﺠﺪ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻣﺨﺘﻠﻔﻴﻦ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻨﻬﻢ؛ ﺑﻞ ﺗﺠﺪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﻣﺨﺘﻠﻔﺔ ﺁﺭﺍﺅﻩ؛ ﻷﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﻋﻨﺪﻩ ﻫﺪﻯً ﻳﺴﻴﺮ ﻋﻠﻴﻪ،

ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺘﺨﺒﻂ، ﺗﺎﺭﺓ ﻳﻘﻮﻝ ﻛﺬﺍ، ﻭﺗﺎﺭﺓ ﻳﻘﻮﻝ ﻛﺬﺍ

شرح مسائل الجاهلية ص ٢٨٧

Jumat, 19 Desember 2014

TIDAK BERLALU BEGITU SAJA

Asy Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata:

“Apabila engkau ditimpa musibah maka janganlah engkau berkeyakinan bahwa kesedihan atau rasa sakit yang menimpamu, sampaipun duri yang mengenai dirimu, akan berlalu tanpa arti.

Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menggantikan dengan yang lebih baik dan menghapuskan dosa-dosamu dengan sebab itu.

Sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Ini merupakan nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syarh Riyadhush Shalihin 1/94
�� �� �� �� ��

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ إبن عثيمين رحمه الله :

ﻓﺈﻥ ﺃُﺻﺒﺖ ﺑﺎﻟﻤﺼﻴﺒﺔ ﻓﻼ ﺗﻈﻦ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻬﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺄﺗﻴﻚ ﺃﻭ ﻫﺬﺍ ﺍﻷﻟﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺄﺗﻴﻚ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺷﻮﻛﺔ ﻻ ﺗﻈﻦ ﺃﻧﻪ ﺳﻴﺬﻫﺐ ﺳُﺪﻯ

ﺑﻞ ﺳﺘُﻌﻮّﺽ ﺧﻴﺮًﺍ ﻣﻨﻪ، ﺳﺘُﺤﻂّ ﻋﻨﻚ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ

ﻛﻤﺎ ﺗﺤﻂُّ ﺍﻟﺸﺠﺮﺓ ﻭﺭﻗﻬﺎ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ .

شرح رياض الصالحين ١ /٩٤

KETERASINGAN MILIK PEMBELA KEBENARAN

Al Imam Abu Ishaq Asy Syathibiy rahimahullah berkata:

“Dan hal ini (keterasingan) adalah sunnatullah pada makhluk-Nya, yakni pengikut kebenaran dibandingkan pengusung kebatilan adalah jumlahnya sedikit berdasarkan firman Nya Ta’ala:

‏( ﻭﻣﺎ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻟﻮ ﺣﺮﺻﺖ ﺑﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ‏)
“Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya. (Yusuf: 103)

Dan firman Nya ta'ala:

( ﻭﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻱ ﺍﻟﺸﻜﻮﺭ ‏)
“Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih”. (Saba’ : 13)

(Demikianlah) agar Allah membenarkan apa yang Dia janjikan kepada Nabi Nya berupa kembalinya sifat keterasingan itu kepada Islam. Jadi, keterasingan itu tak akan terjadi, kecuali karena hilangnya pengikut (kebenaran) atau sedikitnya mereka. Hal itu terjadi saat perkara yang ma’ruf berubah menjadi kemungkaran, kemungkaran berubah (dianggap) sebagai sesuatu yang ma’ruf; Sunnah dianggap bid’ah, dan bid’ah dianggap sunnah. Akhirnya, pengikut Sunnah diperhadapkan dengan cacian dan sikap keras sebagaimana nasibnya dahulu para pengusung bid’ah, karena adanya keinginan para pengusung bid’ah itu agar symbol kesesatan bisabersatu (kuat)”.

Al I'thisham lil Imam Asy Syathibiy juz 1 hal 30
◢◥◢◥◢◥◢◥◢◥◢◥◢◥

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الإمام أبو إسحاق الشاطبي رحمه الله :

ﻭﻫﺬﻩ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺨﻠﻖ ; ﺃﻥ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﻖ ﻓﻲ ﺟﻨﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻗﻠﻴﻞ ، ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :

‏( ﻭﻣﺎ ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻟﻮ ﺣﺮﺻﺖ ﺑﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ‏) ،

ﻭﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ‏

( ﻭﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻱ ﺍﻟﺸﻜﻮﺭ ‏) ،

ﻭﻟﻴﻨﺠﺰ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﻭﻋﺪ ﺑﻪ ﻧﺒﻴﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﻋﻮﺩ ﻭﺻﻒ ﺍﻟﻐﺮﺑﺔ ﺇﻟﻴﻪ ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻐﺮﺑﺔ ﻻ ﺗﻜﻮﻥ ﺇلا  ﻣﻊ ﻓﻘﺪ ﺍﻷﻫﻞ ﺃﻭ ﻗﻠﺘﻬﻢ ، ﻭﺫﻟﻚ ﺣﻴﻦ ﻳﺼﻴﺮ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻣﻨﻜﺮﺍ ﻭﺍﻟﻤﻨﻜﺮ ﻣﻌﺮﻭﻓﺎ ، ﻭﺗﺼﻴﺮ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺑﺪﻋﺔ ﻭﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺳﻨﺔ ، ﻓﻴﻘﺎﻡ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺑﺎﻟﺘﺜﺮﻳﺐ ﻭﺍﻟﺘﻌﻨﻴﻒ ، ﻛﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﻭﻻ ﻳﻘﺎﻡ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ; ﻃﻤﻌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻉ ﺃﻥ ﺗﺠﺘﻤﻊ ﻛﻠﻤﺔ ﺍﻟﻀﻼﻝ.

ﺍﻻﻋﺘﺼﺎﻡ ﻟﻺﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻃﺒﻲ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻷﻭﻝ الصفحة ٣٠

Kamis, 18 Desember 2014

GHIRAH POKOK AGAMA

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

“Pokok dari agama ini adalah ghirah (kecemburuan), maka siapa yang tidak memiliki ghirah (kecemburuan) berarti dia tidak memiliki agama.

Ghirah (kecemburuan) ini akan melindungi hati sehingga terlindung pula anggota badan lainnya, tertolaklah dengannya segala perbuatan jelek dan keji. Sementara tidak adanya ghirah menyebabkan matinya hati hingga anggota badan lainnya pun ikut mati, akibatnya tidak ada penolakan (terhadap perbuatan jelek dan keji).

Permisalan ghirah (kecemburuan) di dalam hati adalah seperti kekuatan yang menolak penyakit dan melawannya, jika kekuatan ini hilang, penyakit mendapatkan tempat yang dihinggapinya ternyata menerimanya, dan tidak mendapatkan penghalangnya sehingga penyakit tersebut mengakar, maka dia binasa.

Dan permisalannya adalah seperti tanduk-tanduk kerbau yang dengannya dia melindungi diri dan anaknya, jika tanduk tersebut pecah, maka musuhnya akan mudah menyerangnya.”

Ad-Daau wad Dawa libnil Qayyim , hal. 109-110
_____________

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴِّﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ‏

« ﺃﻥَّ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﻐَﻴﺮﺓ، ﻭﻣﻦ ﻻ ﻏﻴﺮﺓَ ﻟﻪ ﻻ ﺩﻳﻦ ﻟﻪ،

ﻓﺎﻟﻐﻴﺮﺓ ﺗﺤﻤﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻓﺘﺤﻤﻲ ﻟﻪ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭﺡ، ﻓﺘﺪﻓﻊ ﺍﻟﺴﻮﺀ ﻭﺍﻟﻔﻮﺍﺣﺶ، ﻭﻋﺪﻡُ ﺍﻟﻐﻴﺮﺓ ﺗﻤﻴﺖ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻓﺘﻤﻮﺕ ﻟﻪ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭﺡ، ﻓﻼ ﻳﺒﻘﻰ ﻋﻨﺪﻫﺎ ﺩﻓﻊٌ ﺃﻟﺒﺘَّﺔَ،

ﻭﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟﻐﻴﺮﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟﻘﻮَّﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺪﻓﻊ ﺍﻟﻤﺮﺽَ ﻭﺗﻘﺎﻭﻣﻪ، ﻓﺈﺫﺍ ﺫﻫﺒﺖ ﺍﻟﻘﻮَّﺓ ﻭﺟﺪ ﺍﻟﺪﺍﺀُ ﺍﻟﻤﺤﻞَّ ﻗﺎﺑﻼً ﻭﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﺩﺍﻓﻌًﺎ ﻓﺘﻤﻜَّﻦ ﻓﻜﺎﻥ ﺍﻟﻬﻼﻙ،

ﻭﻣﺜﻠﻬﺎ ﻣﺜﻞ ﺻﻴﺎﺻﻲ‏  ﺍﻟﺠﺎﻣﻮﺱ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺪﻓﻊ ﺑﻬﺎ ﻋﻦ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻭﻟﺪﻩ، ﻓﺈﺫﺍ ﺗﻜﺴَّﺮﺕ ﻃﻤﻊ ﻓﻴﻬﺎ ﻋﺪﻭُّﻩ ‏

‏« ﺍﻟﺪﺍﺀ ﻭﺍﻟﺪﻭﺍﺀ‏» ﻻﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴِّﻢ ‏(١٠٩-١١٠‏)

BERSIKAPLAH SEPERTI SEORANG SALAFY

Asy Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhaliy hafizhahullah berkata:

Berpegang teguhlah kalian dengan Manhaj Salafiyyah, dan bersikaplah terhadap Ahlul Bid’ah dengan sikap Salafy.

Namun, tidak mengapa engkau berdakwah kepada mereka dengan Hikmah dan Mauidzhah Hasanah. Apabila mereka manyambut dakwahmu, Alhamdulillah. Jikalau tidak, maka tidak mengapa engkau bersikap keras terhadap mereka dan menyebutkan keburukannya dan.....

Bahkan Salafus Shalih bersikap sangat keras terhadap mereka, sampai tingkatan eksekusi mati (oleh pemerintah) atas sebagian mereka....
✹ ✹ ✹ ✹ ✹ ✹

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله :

ﺗﻤﺴﻜﻮﺍ ﺑﺎﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ ﻭﻗﻔﻮﺍ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﻮﻗﻒ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ

ﻭﻻ ﻣﺎﻧﻊ ﺃﻧﻚ ﺗﺪﻋﻮﻫﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺎﻟﺤﻜﻤﺔ ﻭﺍﻟﻤﻮﻋﻈﺔ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﺳﺘﺠﺎﺑﻮﺍ ﻓﺎﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﺍﺳﺘﺠﺎﺑﻮﺍ ﻓﻼ ﻣﺎﻧﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺪﺓ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭ ..... ،

ﻭﺍﻟﺴﻠﻒ ﺍﺷﺘﺪﻭﺍ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﺃﻣﺮﻭﺍ ﺑﻘﺘﻞ ﺑﻌﻀﻬﻢ ....

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=114755
➖➖➖➖➖➖➖

DEMI ALLAH, AHLUSSUNNAH ADALAH...

Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkhaliy hafizhahullah berkata:

“Demi Allah, sungguh Ahlussunnah adalah orang yang paling tulus dan paling semangat dalam perkara yang bermanfaat bagi manusia dalam urusan agama dan dunia mereka.

Dan sesungguhnya orang yang menginginkan diamnya ahlussunnah-demi Allah- justru merekalah yang memudhorotkan umat, mengkhianati dan menipu umat. Mereka tidak peduli, apakah umat ini akan masuk jurang neraka? Mereka selamat ataukah tidak selamat?

Adapun ahlussunnah-demi Allah- mereka tidak menginginkan untuk manusia kecuali kebaikan. Mereka tidak menginginkan untuk umat ini kecuali agar mereka meniti jalan Nabi mereka shallallahu ’alaihi wa sallam, jalan beliau yang lurus. Agar mereka masuk jannah, atau orang-orang yang Allah tabaraka wa ta'ala kehendaki diantara mereka.

✧ ✧ ✧ ✧ ✧ ✧

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله :

ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻷﻫﻞُ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻷﻧﺼﺢُ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺃﺣﺮﺹ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳﻨﻔﻌﻬﻢ ﻓﻲ ﺩﻳﻨﻬﻢ ﻭﺩﻧﻴﺎﻫﻢ.

ﻭﺇﻥ ﻣﻦ ﻳﺮﻳﺪ ﺇﺳﻜﺎﺕ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻓﺈﻧﻪ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻀﺮ ﺑﺎﻷﻣﺔ، ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺨﻮﻧﻬﺎ، ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻐﺸﻬﺎ. ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﺒﺎﻟﻲ ، ﺃﺩﺧﻠﻮﺍ ﻓﻲ ﺃﻋﻤﺎﻕ ﺍﻟﻨﺎﺭ ؟ ﺳﻠﻤﻮﺍ ﺃﻭ ﻟﻢ ﻳﺴﻠﻤﻮﺍ ؟.

ﺃﻣﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻓﻼ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﺇﻻ ﺍﻟﺨﻴﺮ، ﻭﻻ ﻳﺮﻳﺪﻭﻥ ﻟﻬﺬﻩ ﺍﻷﻣﺔ ﺇﻻ ﺃﻥ ﺗﺴﻠﻚ ﻃﺮﻳﻖ ﻧﺒﻴﻬﺎ- ﷺ - ﻭﺻﺮﺍﻃﻪ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ، ﻟﻴﺪﺧﻠﻮﺍ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺃﻭ ﻣﻦ ﺷﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﻨﻬﻢ

http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=38359

Rabu, 17 Desember 2014

SUDAH ADA SEJAK DULU

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

Madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah madzhab yang telah ada SEJAK DULU. Ia sudah di kenal sebelum Allah menciptakan Abu Hanifah, Malik, Syafi’i dan Ahmad. Dan sesungguhnya ahlus sunnah wal jama'ah adalah madzhab para shahabat yang mereka telah menerimanya dari Nabi mereka.

Dan barang siapa menyelisihi hal tersebut maka dia adalah MUBTADI' disisi (menurut) ahlu sunnah wal jama'ah, dan mereka (ahlus sunnah) telah sepakat bahwa ijma’ para shahabat adalah hujjah dan mereka berselisih paham tentang ijma'setelah mereka (para shahabat)."

Minhaj As Sunnah 2/482

✽✽✽✽✽✽✽✽✽✽

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال إبن تيمية رحمه الله:

☝ﻭﻣﺬﻫﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻣﺬﻫﺐ ﻗﺪﻳﻢ ﻣﻌﺮﻭﻑ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺨﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺑﺎ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﻣﺎﻟﻜﺎً ﻭﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﺃﺣﻤﺪ ﻓﺈﻧﻪ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺗﻠﻘﻮﻩ ﻋﻦ ﻧﺒﻴﻬﻢ،

ﻭﻣﻦ ﺧﺎﻟﻒ ﺫﻟﻚ ﻛﺎﻥ ﻣﺒﺘﺪﻋﺎً ﻋﻨﺪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻣﺘﻔﻘﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺇﺟﻤﺎﻉ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺣﺠﺔ ﻭﻣﺘﻨﺎﺯﻋﻮﻥ ﻓﻲ ﺇﺟﻤﺎﻉ ﻣﻦ ﺑﻌﺪﻫﻢ.

منهاج السنة ٢ /٤٨٢