Jumat, 31 Oktober 2014

Silsilah Bentuk-Bentuk Berwala' Terhadap Kaum Kafir-Bagian 2

Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah

Bertempat Tinggal Di Negeri Mereka Dan Tidak Berupaya Pindah Dari Negeri Tersebut Ke Negeri Kaum Muslimin Dalam Rangka Lari Menyelamatkan Agamanya

Asy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah berkata:

"Karena hijrah dengan pengertian dan tujuan yang seperti ini adalah wajib atas setiap muslim, karena menetapnya dia di negeri kafir itu menunjukkan suatu kesetiaan terhadap kaum kafir dan dari sinilah Allah mengharamkan atas seseorang muslim untuk tinggal di antara orang-orang kafir apabila keadaan dirinya mampu untuk melakukan hijrah.

Allah berfirman:

‏ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺗَﻮَﻓَّﺎﻫُﻢْ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻇَﺎﻟِﻤِﻲ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻓِﻴﻢَ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻛُﻨَّﺎ ﻣُﺴْﺘَﻀْﻌَﻔِﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺃَﺭْﺽُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﺳِﻌَﺔً ﻓَﺘُﻬَﺎﺟِﺮُﻭﺍ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻣَﺄْﻭَﺍﻫُﻢْ ﺟَﻬَﻨَّﻢُﻭَﺳَﺎﺀَﺕْ ﻣَﺼِﻴﺮًﺍ‏. ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻀْﻌَﻔِﻴﻦَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ ﻭَﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻮِﻟْﺪَﺍﻥِ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﺣِﻴﻠَﺔً ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻬْﺘَﺪُﻭﻥَ ﺳَﺒِﻴﻠًﺎ‏.ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻋَﺴَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﻔُﻮَ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻔُﻮَّﺍً ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ
"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."
An Nisa 97-99

Maka Allah tidak menerima alasan untuk tetap tinggal di negeri kaum kafir kecuali bagi orang-orang yang lemah yang tidak mampu untuk berhijrah. Demikian pula siapa saja yang dengan tetap tinggalnya ia di negeri kafir terdapat maslahat diniyyah (kemaslahatan agama) seperti dakwah ke jalan Allah dan menyebarkan Islam ke negeri mereka."

Al Wala` wal Bara` Fil Islam lisy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله :

ﻷﻥَّ ﺍﻟﻬﺠﺮﺓَ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ،ﻭﻟﻬﺬﺍ ﺍﻟﻐﺮﺽِ ﻭﺍﺟﺒﺔٌ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢِ. ﻷﻥَّ ﺇﻗﺎﻣﺘَﻪ ﻓﻲ ﺑﻼﺩِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﺗﺪﻝُ ﻋﻠﻰ ﻣﻮﺍﻻﺓِ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦَ- ﻭﻣﻦْ ﻫﻨﺎ ﺣﺮَّﻡ ﺍﻟﻠﻪُ ﺇﻗﺎﻣﺔَ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢِ ﺑﻴﻦَ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥَ ﻳﻘﺪﺭُ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻬﺠﺮﺓِ، ﻗﺎﻝَ ﺗﻌﺎﻟﻰ :

‏( ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺗَﻮَﻓَّﺎﻫُﻢْ ﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻇَﺎﻟِﻤِﻲ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻓِﻴﻢَ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻛُﻨَّﺎ ﻣُﺴْﺘَﻀْﻌَﻔِﻴﻦَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺃَﺭْﺽُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﺳِﻌَﺔً ﻓَﺘُﻬَﺎﺟِﺮُﻭﺍ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻣَﺄْﻭَﺍﻫُﻢْ ﺟَﻬَﻨَّﻢُﻭَﺳَﺎﺀَﺕْ ﻣَﺼِﻴﺮًﺍ‏. ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻀْﻌَﻔِﻴﻦَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ ﻭَﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻮِﻟْﺪَﺍﻥِ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﺣِﻴﻠَﺔً ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻬْﺘَﺪُﻭﻥَ ﺳَﺒِﻴﻠًﺎ‏.ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻋَﺴَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﻔُﻮَ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻔُﻮَّﺍً ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ ‏).‏( ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : ٩٧-٩٩ ‏).

ﻓﻠﻢْ ﻳﻌﺬﺭْ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓﻲ ﺍﻹﻗﺎﻣﺔِ ﻓﻲ ﺑﻼﺩِ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭِ ﺇﻻ ﺍﻟﻤﺴﺘﻀﻌﻔﻴﻦَ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻻ ﻳﺴﺘﻄﻴﻌﻮﻥَ ﺍﻟﻬﺠﺮﺓَ. ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻣﻦْ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺇﻗﺎﻣﺘﻪِ ﻣﺼﻠﺤﺔٌ ﺩﻳﻨﺔٌ ﻛﺎﻟﺪﻋﻮﺓِ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭﻧﺸﺮِ ﺍﻹﺳﻼﻡِ ﻓﻲ ﺑﻼﺩِﻫﻢ

اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

Silsilah Bentuk-Bentuk Berwala' Terhadap Kaum Kafir-Bagian 1

Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah

Meniru Mereka Dalam Berpakaian, Berbicara Dan Sebagainya.

Asy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah berkata:

"Karena meniru mereka dalam berpakaian, berbicara dan lain sebagainya menunjukkan kecintaan terhadap yang ditiru, oleh karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

‏ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺒَّﻪَ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﻓَﻬُﻮَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ
"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia adalah bagian dari mereka."
HR Abu Dawud Kitab Al Libas Bab fi Libasu Asy Syahruh 4031

Oleh karena itu tidak di perbolehkan menyerupai kaum kafir dalam perkara yang merupakan ciri khas mereka seperti adat kebiasaannya, ibadahnya, kepribadian maupun kelakuannya: semisal mencukur jenggot dan memanjangkan kumis, atau berbicara dengan bahasa mereka kecuali jika sangat di butuhkan, demikian juga dalam cara (gaya, model) mereka berpakaian, makan minum dan lain-lainnya."

Al Wala` wal Bara` Fil Islam lisy Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ حفظه الله :

ﻷﻥَّ ﺍﻟﺘﺸﺒُﻪَ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻠﺒﺲِ ﻭﺍﻟﻜﻼﻡِ ﻭﻏﻴﺮِﻫﻤﺎ ﻳﺪﻝُ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﺒﺔِ ﺍﻟﻤﺘﺸﺒَّﻪِ ﺑﻪ، ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ صلى الله عليه وسلم :

‏ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺒَّﻪَ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﻓَﻬُﻮَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ .
(ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ، ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﺒﺎﺱ ، ﺑﺎﺏ ﻓﻲ ﻟﺒﺲ ﺍﻟﺸﻬﺮﺓ ٤٣٠١)‏

ﻓﻴَﺤْﺮُﻡُ ﺍﻟﺘﺸﺒﻪُ ﺑﺎﻟﻜﻔﺎﺭِ ﻓﻴﻤﺎ ﻫﻮ ﻣﻦ ﺧﺼﺎﺋِﺼِﻬﻢ ﻣِﻦْ ﻋﺎﺩﺍﺗِﻬﻢ، ﻭﻋﺒﺎﺩﺍﺗِﻬﻢ ، ﺳِﻤَﺘِﻬﻢْ ﻭﺃﺧﻼﻗِﻬﻢ ﻛﺤﻠﻖِ ﺍﻟﻠﺤﻰ ﻭﺇﻃﺎﻟﺔِ ﺍﻟﺸﻮﺍﺭﺏِ، ﻭﺍﻟﺮﻃﺎﻧﺔِ ﺑﻠﻐﺘِﻬﻢ ﺇﻻ ﻋﻨﺪَ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔِ، ﻭﻓﻲ ﻫﻴﺌﺔِ ﺍﻟﻠﺒﺎﺱِ، ﻭﺍﻷﻛﻞِ ﻭﺍﻟﺸﺮﺏِ ﻭﻏﻴﺮِ ﺫﻟﻚ.

اﻟﻮﻻﺀُ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﺀُ ﻓﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺻﺎﻟﺢ ﺑﻦ ﻓﻮﺯﺍﻥ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ

Kamis, 30 Oktober 2014

WALAUPUN DIA MENAMPAKKAN AS SUNNAH

Ibnu Baththah rahimahullah berkata:

“Dan termasuk bimbingan As-Sunnah adalah menjauhi siapa saja yang meyakini sedikit saja dari bid’ah-bid’ah yang telah kami sebutkan,

memboikotnya dan membencinya, 

dan memboikot siapa saja yang berloyalitas kepadanya,

menolongnya,

membelanya dan bersahahabat dengannya,

walaupun orang yang melakukan semua itu menampakkan As-Sunnah.”

Asy-Syarh wal Ibanah hal. 309

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال إبن بطة رحمه  الله

ومن سنة مجانبة كل من اعتقد شيئا مما ذكرناه،

وهجرانه والمقت له،

وهجران من والاه، 

ونصره،

وذب عنه وصاحبه،

وإن كان الفاعل لذلك يظهر السنة

           
الشرح والإبانة ص ٣٠٩

Bahwa Ilmu Itu

Berkata Asy Syaikh Abdul Wahab Al Wushabiy hafizhahullah:

"Ilmu itu menyeru kepada amal shaleh, ilmu menyeru kepada ibadah, ilmu menyeru kepada taqwa, ilmu menyeru kepada istiqomah, dan ilmu menyeru kepada tawadhu'.

Jika saja kamu tidak bisa mengambil manfaat dari ilmu yang kamu miliki, bagaimana lagi orang lain akan bisa mengambil manfaat dengan ilmumu?

Isyruun Nashiha li Tholibil 'Ilmi lisy Syaikh Muhammad bin 'Abdil Wahhab Al Wushabiy

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺍﻟﻮﺻﺎﺑﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ :

ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﺪﻋﻮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻌﻤﻞ
ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﺪﻋﻮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﺪﻋﻮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﺪﻋﻮ ﺇﻟﻰ ﺍﻻﺳﺘﻘﺎﻣﺔ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﺪﻋﻮ
ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺘﻮﺍﺿﻊ ،

ﻓﺈﺫﺍ ﻟﻢ ﺗﻨﺘﻔﻊ ﺃﻧﺖ ﺑﻌﻠﻤﻚ ﻓﻜﻴﻒ ﺗﺮﻳﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻥ ﻳﻨﺘﻔﻌﻮﺍ ﺑﻌﻠﻤﻚ؟

ﻋﺸﺮﻭﻥ ﻧﺼﻴﺤﺔ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ للشيخ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺍﻟﻮﺻﺎﺑﻲ

KEUTAMAAN MENYAMPAIKAN SUNNAH NABI

Berkata Ibnu Qayyim Al Jauziah

"Menyampaikan Sunnahnya shallallahu 'alaihi wa sallam kepada umat lebih afdhol dari pada..

MENANCAPKAN PANAH KE LEHER MUSUH,

Karena perbuatan seperti ini akan di lakukan oleh banyak orang, dan sedangkan menyampaikan sunnah sunnah tidak akan ada yang bisa menegakkannya kecuali PEWARIS PEWARIS PARA NABI dan pengganti mereka dari kalangan ummat mereka, semoga Allah ta'ala menjadikan kita dari kalangan mereka dengan karuniaNya dan kemuliaanNya."

Jalaaul Afhaam hal 491

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

فضل تبليغ سنة النبي


قال إبن قيم الجوزية :

وتبليغ سنة إلى الأمة أفضل من

تبليغ السهام إلى نحور العدو؛

لأن ذلك التبليغ يفعله كثير من الناس، وأما تبليغ السنن فلا تقوم به إلا ورثة الأنبياء وخلفاؤهم في أممهم ،جعلنا الله تعالى منهم بمنه وكرمه

جلاء الأفهام ص ٤٩١

Carilah Teman Yang Baik

Berkata Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah:

"Hendaknya para pemuda memilih orang yang akan di jadikan sebagai teman adalah orang yang memiliki kebaikan, manfaat dan akal dalam rangka agar dia bisa mendapatkan darinya kebaikan, manfaat dan akalnya.

Hendaknya manusia mempertimbangkan dahulu sebelum menjadikan mereka sebagai teman, dengan cara mencari tahu tentang keadaan mereka dan reputasi mereka. Apabila mereka memiliki akhlaq yang mulia, agama yang lurus dan reputasi yang baik, maka mereka adalah sesuatu yang hilang yang di cari dan sesuatu yang bermanfaat yang di jaga, maka peganglah erat-erat mereka.

Dan jika keadaannya tidak demikian, maka wajib untuk berhati hati dari mereka dan menjauhi mereka. Hendak nya tidak tertipu dengan ucapan manis dan penampilan luar yang bagus, karena hal itu merupakan tipu daya dan penyesatan yang di tempuh oleh orang-orang jahat agar mereka bisa memikat manusia, dengan tujuan membesarkan kelompok mereka dan menutupi dengan hal tersebut apa yang rusak dari keadaan mereka."

Min Musykilatisy Syabab

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ حفظه الله :

ﺃﻥ ﻳﺨﺘﺎﺭ ﺍﻟﺸﺎﺏ ﻟﺼﺤﺒﺘﻪ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﺫﺍ ﺧﻴﺮ ﻭﺻﻼﺡ ﻭﻋﻘﻞ ، ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺃﻥ ﻳﻜﺘﺴﺐ ﻣﻦ ﺧﻴﺮﻩ ﻭﺻﻼﺣﻪ ﻭﻋﻘﻠﻪ ،

ﻓﻴﺰﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻗﺒﻞ ﻣﺼﺎﺣﺒﺘﻬﻢ ﺑﺎﻟﺒﺤﺚ ﻋﻦ ﺃﺣﻮﺍﻟﻬﻢ ﻭﺳﻤﻌﺘﻬﻢ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﺫﻭﻱ ﺧﻠﻖ ﻓﺎﺿﻞ ﻭﺩﻳﻦ ﻣﺴﺘﻘﻴﻢ ﻭﺳﻤﻌﺔ ﻃﻴﺒﺔ ﻓﻬﻢ ﺿﺎﻟﺘﻪ ﺍﻟﻤﻨﺸﻮﺩﺓ ﻭﻏﻨﻴﻤﺘﻪ ﺍﻟﻤﺤﺮﺯﺓ ﻓﻠﻴﺴﺘﻤﺴﻚ ﺑﻬﻢ

ﻭﺇﻻ ﻓﺎﻟﻮﺍﺟﺐ ﺍﻟﺤﺬﺭ ﻣﻨﻬﻢ ﻭﺍﻟﺒﻌﺪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻐﺘﺮ ﺑﻤﻌﺴﻮﻝ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻭﺣﺴﻦ ﺍﻟﻤﻈﻬﺮ ، ﻓﺈﻥ ﺫﻟﻚ ﺧﺪﺍﻉ ﻭﺗﻀﻠﻴﻞ ﻳﺴﻠﻜﻪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺮ ﻟﻴﺠﺬﺑﻮﺍ ﺑﺴﻄﺎﺀ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻟﻌﻠﻬﻢ ﻳﻜﺜﺮﻭﻥ ﺳﻮﺍﺩﻫﻢ ﻭﻳﻐﻄﻮﻥ ﺑﺬﻟﻚ ﻣﺎ ﻓﺴﺪ ﻣﻦ ﺃﺣﻮﺍﻟﻬﻢ

ﻣﻦ ﻣﺸﻜﻼﺕ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ

Rabu, 29 Oktober 2014

JANGAN TERPEDAYA DENGAN BUIH-BUIH KOTOR

Asy Syaikh Al 'Allaamah Robi' As Sunnah: Abu Muhammad Robi' bin Hadiy 'Umair Al Madkholiy hafizhohulloh berkata:

Al Jama'ah bersama siapapun yang berada di atas kebenaran (al-haq), siapapun orangnya, meskipun hanya seorang diri.

Seandainya manusia seluruhnya bersatu padu di atas kebathilan, sedangkan engkau sendirian menetapi al haq, maka berarti engkau berada di atas kebenaran dan tetap bersama al Jama'ah.

Maka janganlah engkau terpedaya dengan banyaknya BUIH-BUIH KOTOR. Karena sesungguhnya mereka itu hanyalah BUIH, layaknya buih air bah yang telah di sabdakan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam:

ﻳﻮﺷﻚ ﺍﻷﻣﻢ ﺃﻥ ﺗﺪﺍﻋﻰ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻛﻤﺎ ﺗﺪﺍﻋﻰ ﺍﻷﻛﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﻗﺼﻌﺘﻬﺎ ‏، ﻓﻘﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ : ﻭﻣِﻦ ﻗﻠﺔ ﻧﺤﻦ ﻳﻮﻣﺌﺬ؟ ﻗﺎﻝ : ‏ﺑﻞ ﺃﻧﺘﻢ ﻳﻮﻣﺌﺬٍ ﻛﺜﻴﺮ، ﻭﻟﻜﻨﻜﻢ ﻏﺜﺎﺀ ﻛﻐﺜﺎﺀ ﺍﻟﺴﻴﻞ، ﻭﻟﻴﻨﺰﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺻﺪﻭﺭ ﻋﺪﻭﻛﻢ ﺍﻟﻤﻬﺎﺑﺔ ﻣﻨﻜﻢ، ﻭﻟﻴﻘﺬﻓﻦ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻜﻢ ﺍﻟﻮﻫﻦ‏ ، ﻓﻘﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻣﺎ ﺍﻟﻮﻫﻦ ؟ ﻗﺎﻝ : ‏ﺣﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻭﻛﺮﺍﻫﻴﺔ ﺍﻟﻤﻮﺕ
“Hampir-hampir umat-umat (di luar kalian) mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang makan mengerumuni piring hidangannya.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah disebabkan karena jumlah kita sedikit pada saat itu?” Rasulullah
menjawab: “Bahkan kalian pada hari itu jumlahnya banyak, akan tetapi kalian hanyalah seperti buih yang dibawa air bah (banjir) dan sungguh Alloh akan mencabut dari dada musuh-musuh kalian rasa segan (takut) terhadap kalian. Dan Alloh akan melemparkan pada hati kalian Al-Wahn.” Seseorang bertanya lagi: “Wahai Rosululloh, apakah Al-Wahn itu? ”Beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.”

HR. Ahmad dan Abu Dawud; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di Ash-Shahihah no. 958

AHLUL BID'AH ADALAH BUIH ! Demi Alloh, mereka adalah buih. Demikian pula ahlul bathil, adapun Ahlus sunnah mereka adalah para pengikut kebenaran (ahlul haq) sekalipun sedikit jumlah mereka, sekalipun begitu terasa asing keadaan mereka."

Ats Tsabaat 'Ala As Sunnah

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ العلامة ربيع السنة : أبي محمد ربيع بن هادي عمير المدخلي حفظه الله :

ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻣﻊ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﻖ ﻛﺎﺋﻨﺎ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻭﺣﺪﻩ

ﻟﻮ ﺃﻥَّ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻛﻠﻬﻢ ﺍﺟﺘﻤﻌﻮﺍ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭﺃﻧﺖ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﻖ ﻓﺄﻧﺖ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺃﻧﺖ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ

ﻓﻼ ﻳﻐﺮﻧَّﻜﻢ ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺰﺑﺪ ﻓﺈﻧَّﻤﺎ ﻫﻢ ﻏﺜﺎﺀٌ ﻛﻐﺜﺎﺀ ﺍﻟﺴﻴﻞ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠَّﻢ ,

‏ﻳﻮﺷﻚ ﺍﻷﻣﻢ ﺃﻥ ﺗﺪﺍﻋﻰ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻛﻤﺎ ﺗﺪﺍﻋﻰ ﺍﻷﻛﻠﺔ ﺇﻟﻰ ﻗﺼﻌﺘﻬﺎ ‏، ﻓﻘﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ : ﻭﻣِﻦ ﻗﻠﺔ ﻧﺤﻦ ﻳﻮﻣﺌﺬ؟ ﻗﺎﻝ : ‏ﺑﻞ ﺃﻧﺘﻢ ﻳﻮﻣﺌﺬٍ ﻛﺜﻴﺮ، ﻭﻟﻜﻨﻜﻢ ﻏﺜﺎﺀ ﻛﻐﺜﺎﺀ ﺍﻟﺴﻴﻞ، ﻭﻟﻴﻨﺰﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺻﺪﻭﺭ ﻋﺪﻭﻛﻢ ﺍﻟﻤﻬﺎﺑﺔ ﻣﻨﻜﻢ، ﻭﻟﻴﻘﺬﻓﻦ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻜﻢ ﺍﻟﻮﻫﻦ‏ ، ﻓﻘﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻣﺎ ﺍﻟﻮﻫﻦ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺣﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻭﻛﺮﺍﻫﻴﺔ ﺍﻟﻤﻮﺕ

(رواه احمد وأبو داود، صححه الشيخ الألباني في الصحيحة رقم ٩٥٨)

ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻏﺜﺎﺀ ﻏﺜﺎﺀ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻏﺜﺎﺀ ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ﻫﻢ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻗﻠَّﺔ ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻓﻲ ﻏﺎﻳﺔ ﺍﻟﻐﺮﺑﺔ

الثبات على السنة

Bahaya Waktu Luang

Berkata Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah:

"Waktu luang..
Maka waktu luang merupakan penyakit yang mematikan bagi pikiran, akal, dan kemampuan jasmani.

Karena jiwa membutuhkan gerak dan amalan. Apabila kosong dari hal tersebut maka pikiran akan menjadi bodoh, akal menjadi keras, gerakan jasmani akan lemah dan was was serta pikiran rendah dalam kalbu akan menguasainya.

Dan boleh jadi muncul dalam benaknya keinginan jelek yang jahat yang menimpanya dari waktu luang."

Min Musykilatisy Syabab

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ
ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ رحمه الله :

ﺍﻟﻔﺮﺍﻍ ..
ﻓﺎﻟﻔﺮﺍﻍ ﺩﺍﺀ ﻗﺘﺎﻝ ﻟﻠﻔﻜﺮ ﻭﺍﻟﻘﻞ ﻭﺍﻟﻄﺎﻗﺎﺕ ﺍﻟﺠﺴﻤﻴﺔ ،

ﺇﺫ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻻ ﺑﺪ ﻟﻬﺎ
ﻣﻦ ﺣﺮﻛﺔ ﻭﻋﻤﻞ ، ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﺎﺭﻏﺔ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺗﺒﻠﺪ ﺍﻟﻔﻜﺮ ﻭﺛﺨﻦ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻭﺿﻌﻔﺖ ﺣﺮﻛﺔ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﺍﺳﺘﻮﻟﺖ ﺍﻟﻮﺳﺎﻭﺱ ﻭﺍﻷﻓﻜﺎﺭ ﺍﻟﺮﺩﻳﺌﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﻠﺐ ،

ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺣﺪﺙ ﻟﻪ ﺇﺭﺍﺩﺍﺕ ﺳﻴﺌﺔ ﺷﺮﻳﺮﺓ ﻳﻨﻔﺲ ﺑﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﻜﺒﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﺻﺎﺑﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺮﺍﻍ .

ﻣﻦ ﻣﺸﻜﻼﺕ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ

Jangan Lalai Mengingat Allah

Asy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkholiy hafizhohulloh berkata:

"Kita berlindung kepada Allah dari kelalaian dan lupa. Kelalaian dari mengingat Allah dan mengingat Allah itu tidak hanya dengan lisan semata.

Kelalaian dari menghadirkan keagungan dan kemuliaan Allah, kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, keadilan-Nya dan kebaikan serta kedermawanan-Nya."

Syarh Washoya Luqman Al Hakim li Ibnihi li Fadhilatusy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkholiy

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله :

ﻓﻨﻌﻮﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻭﺍﻟﻨﺴﻴﺎﻥ؛ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻴﺲ ﺑﺎﻟﻠﺴﺎﻥ ﻓﻘﻂ

ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺍﺳﺘﺤﻀﺎﺭ ﻋﻈﻤﺘﻪ ﻭﺟﻼﻟﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻗﺪﺭﺗﻪ ﻭﻋﻠﻤﻪ ﻭﺍﻃﻼﻋﻪ ﻭﻋﺪﻟﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭإحسانه وﻛﺮﻣﻪ .

شرح وصايا لقمان الحكيم لابنه لفضيلة الشيخ ربيع بن هادي المدخلي

Selasa, 28 Oktober 2014

Kesombongan-Kehinaan

Asy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkholiy hafizhohulloh berkata:

"Wajib bagi manusia untuk merendahkan dirinya.

Ketika dirinya terjangkiti sikap sombong dan angkuh, hendaknya ia mengingat-ingat kehinaan dan kerendahan dirinya.

Sesungguhnya sehina-hinanya manusia adalah orang-orang yang sombong -Demi Allah- tidaklah aku merendahkan manusia kecuali orang-orang yang sombong lagi pendusta.

Demi Allah, jika aku melihat manusia yang paling lemah, akan aku katakan: dia lebih baik dariku. Jika aku melihat orang yang sombong bagaimanapun kedudukannya, demi Allah dia adalah orang yang paling dungu dan paling rendah di sisiku. Tidak ada yang paling rendah dari pada orang yang sombong dan tidaklah ia sombong kecuali karena kehinaan dan kebusukan akhlak dan jiwa.

Syarh Washoya Luqman Al Hakim li Ibnihi li Fadhilatusy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkholiy

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله :

ﻓﻴﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﻬﻴﻦ ﻧﻔﺴﻪ

ﺇﺫﺍ ﺗﻜﺒﺮﺕ ﻭﺷﻤﺨﺖ ﻭﻳﺬﻛِّﺮﻫﺎ ﺑﺤﻘﺎﺭﺗﻬﺎ ﻭﺩﻧﺎﺀﺗﻬﺎ،

ﻭﺃﻥ ﻣﻦ ﺃﺣﻘﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﻟﻤﺴﺘﻜﺒﺮﻭﻥ -ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻧﺎ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻲ - ﻣﺎ ﺃﺣﺘﻘﺮ ﺇﻻ ﺍﻟﻤﺴﺘﻜﺒﺮﻳﻦ ﻭﺍﻟﻜﺬﺍﺑﻴﻦ،

ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﺭﻯ ﺃﺿﻌﻒ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﺄﻗﻮﻝ ﻫﺬﺍ ﺃﺣﺴﻦ ﻣﻨﻲ، ﻭﺃﺭﻯ اﻟﻤﺘﻜﺒﺮ ﻣﻬﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻱ ﻃﺒﻘﺔ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺃﺗﻔﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﺃﺣﻘﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻨﺪﻱ؛ ﻻ ﺃﺣﻘﺮ من  اﻟﻤﺘﻜﺒﺮ ﻭﻻ ﻳﺘﻜﺒﺮ ﺇﻻ ﻣﻦ ﺩﻧﺎﺀﺓ ﻭﺍﻧﺤﻄﺎﻁ ﺧﻠﻘﻲ ﻭﻧﻔﺴﻲ

شرح وصايا لقمان الحكيم لابنه لفضيلة الشيخ ربيع بن هادي المدخلي

MUSNAH KARENA DUNIA

Berkata Asy Syaikh Abdul Wahab Al Wushabiy hafizhahullah:

"Berhati hatilah kamu, karena tidak akan berkumpul pada diri seseorang cinta kepada ilmu dan cinta kepada dunia. Namun, yang terjadi adalah apabila cinta dunia mendominasi, maka cinta kepada ilmu akan menyingkir, begitupun sebaliknya. Maka jika cintamu terhadap dunia mendominasi pada dirimu, kamu pasti akan menyia nyiakan dirimu.

Betapa banyak orang yang telah hilang sia-sia padahal dulunya mereka adalah penuntut ilmu, bahkan di antara mereka ada yang telah menghafal ratusan hadits, tapi kemudian ia bergantung kepada dunia, akhirnya hilang DAN MENJADI ORANG YANG TIDAK BERGUNA."

Isyruun Nashiha li Tholibil 'Ilmi lisy Syaikh Muhammad bin 'Abdil Wahhab Al Wushabiy

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ محمد بن عبد الوهاب ﺍﻟﻮﺻﺎﺑﻲ حفظه الله :

ﻓﻜﻦ ﻋﻠﻰ ﺣﺬﺭ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﺍﻣﺮﺉ ﺣﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺣﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﻓﺈﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﻐﻠﺐ ﻫﺬﺍ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺃﻭ ﻫﺬﺍ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ، ﻭﺇﺫﺍ ﻏﻠﺐ ﺣﺐ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﺒﻚ ﺗﺮﻛﺖ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺿﻴﻌﺖ ﻧﻔﺴﻚ ،

ﻭﻛﻢ ﻣﻦ ﺃﻧﺎﺱ ﺿﺎﻋﻮﺍ ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻃﻠﺒﺔ ﻋﻠﻢ ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﻜﻤﻞ ﺣﻔﻆ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ، ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺣﻔﻆ ﻣﻦ ﺍﻷﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ ﻭﺍﻟﻜﺜﻴﺮ ، ﺛﻢ ﺗﻌﻠﻘﺖ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻀﺎﻋﻮﺍ ﻭﺃﺿﺎﻋﻮﺍ

ﻋﺸﺮﻭﻥ ﻧﺼﻴﺤﺔ ﻟﻄﺎﻟﺐ العلم للشيخ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺍﻟﻮﺻﺎﺑﻲ

Senin, 27 Oktober 2014

Hukum Mencukur Jenggot Karena Ingin Bekerja

Pertanyaan:
“Jika saya ingin bekerja pada jenis pekerjaan tertentu, (supaya saya diterima) disyaratkan agar saya mencukur jenggot saya, bagaimana sikap saya?

Jawaban:
"Nabi-shallallahu alaihi wasallam-bersabda dalam hadits yang shahih:

ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ
“Taat itu hanya dalam hal-hal yang ma’ruf (yang dibolehkan).” Beliau- shallallahu alaihi wasallam- juga bersabda:

ﻻ ﻃﺎﻋﺔ ﻟﻤﺨﻠﻮﻕ ﻓﻲ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺍﻟﺨﺎﻟﻖ
“Tidak boleh taat kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Allah.”

Yang harus anda lakukan adalah tetap bertakwa kepada Allah dan mendahulukan keridhaan Allah serta jangan sekali-kali anda menyetujui syarat ini, sungguh pintu-pintu rizki itu amat banyak, pintu rizki tidaklah terbatas -alhamdulillah-, namun terbuka lebar, Allah juga berfirman:

ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻪُ ﻣَﺨْﺮَﺟﺎ
ً“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan membuatkan jalan keluar baginya.” QS at-Thalaq: 2

Maka pekerjaan apapun yang mensyaratkan bermaksiat kepada Allah jangan anda terima, baik pekerjaan itu dalam ketentaraan atau pekerjaan-pekerjaan lainnya, tinggalkanlah pekerjaan seperti itu dan berusahalah mencari pekerjaan lain yang dibolehkan Allah-azza wa jalla-, jangan sekali-kali anda tolong menolong dengan
mereka dalam berbuat dosa dan permusuhan, karena Allah berfirman:

ﻭَﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﻭَﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻭَﻻ ﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺄِﺛْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻌُﺪْﻭَﺍﻥِ
“Tolong-menolonglah kalian dalam berbuat baik dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”
QS al-Ma’idah: 2

Semoga Allah memberikan anda dan kami taufiq…

http://www.binbaz.org.sa/mat/16584

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

السؤال:
ﺇﺫﺍ ﺃﺭﺩﺕ ﺃﻥ ﺃﻋﻤﻞ ﺑﻌﻤﻞ ﻣﻌﻴﻦ ﻟﻜﻦ ﺍﺷﺘﺮﻁ ﻋﻠﻲَّ ﺣﻠﻖ ﺍﻟﻠﺤﻴﺔ، ﻓﻤﺎﺫﺍ ﺃﻋﻤﻞ؟

ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ :
ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ- ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ- ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ : ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ . ﻭﻳﻘﻮﻝ -ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ :- ﻻ ﻃﺎﻋﺔ ﻟﻤﺨﻠﻮﻕ ﻓﻲ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺍﻟﺨﺎﻟﻖ .

ﻓﻌﻠﻴﻚ ﺃﻥ ﺗﺘﻘﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﻥ ﺗﺆﺛﺮ ﺭﺿﺎﻩ ﻭﺃﻥ ﻻ ﺗﻮﺍﻓﻖ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﺮﻁ , ﻭﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻛﺜﻴﺮﺓ, ﻟﻴﺴﺖ ﻣﻨﻐﻠﻘﺔ ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ , ﺑﻞﻣﻔﺘﻮﺣﺔ, ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻳﻘﻮﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَّﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻪُ ﻣَﺨْﺮَﺟﺎً. ‏(ﺍﻟﻄﻼﻕ : ﻣﻦ ﺍﻵﻳﺔ 2 ‏)

ﻓﺄﻱ ﻋﻤﻞٍ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﻓﻴﻪ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻼ ﺗﻮﺍﻓﻖ ﻋﻠﻴﻪ , ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺪﻳﺔ, ﺃﻭ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ
ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ, ﻓﺪﻉ ﺫﻟﻚ ﻭﺍﻟﺘﻤﺲ ﻋﻤﻼً ﺁﺧﺮ ﻣﻤﺎ ﺃﺑﺎﺡ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ , ﻭﻻ ﺗﻌﺎﻭﻥ ﻣﻌﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﺛﻢ ﻭﺍﻟﻌﺪﻭﺍﻥ , ﻷﻥ ﺍﻟﻠﻪ
ﻳﻘﻮﻝ : ﻭَﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﻭَﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻭَﻻ ﺗَﻌَﺎﻭَﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺄِﺛْﻢِ ﻭَﺍﻟْﻌُﺪْﻭَﺍﻥِ ‏( ﺍﻟﻤﺎﺋﺪﺓ ﻣﻦ ﺍﻵﻳﺔ2 ‏)

ﺭﺯﻗﻨﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ....

JANGAN JADIKAN RUMAHMU SEPERTI KUBURAN

Berkata Ma'aliy Asy Syaikh Ad Duktur Sholih bin Fauzan bin 'Abdillah Al Fauzan hafizhohulloh ta'ala dalam menerangkan penjelasannya atas Kitab At Tauhid

"Maka rumah yang tidak ditegakkan sholat di dalamnya sholat nafilah (sunnah), dan tidak ada menyebut Alloh didalamnya, ini laksana kuburan, tidak ada daya dan kekuatan kecuali karena Alloh, maka bagaimana jika ada rumah yang di ramaikan dengan MAKSHIYAT, NYANYIAN, SERULING, dan PARABOLA PARABOLA YANG MERUSAK ?

Bagaimana keadaannya rumah ini dan penghuninya ??.. maka wajib bagi kita untuk menaruh perhatian serius terhadap rumah rumah tersebut, karena dia merupakan tempat pendidikan pertama kali bagi keluarga yang akan mengeluarkan alumni alumninya, maka wajib menaruh perhatian padanya, dan agar di ramaikan dengan berdzikir kepada Alloh, dan hendaklah seseorang menjadikan sholat sholat sunnahnya di rumahnya, dan sholat malam di rumahnya, serta menyinarinya dengan dzikir kepada Alloh, dan jangan sekali kali dia menjadikan rumahnya seperti kuburan yang kosong dari amalan, bahkan kadang kadang rumah tersebut dia penuhi dengan amalan yang jelek, dan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Alloh, jangan sekali kali kalian menjadikan rumah rumah kalian seperti kuburan."

Syarh Kitab At Tauhid oleh Al Imam Al Mujaddid Muhammad bin 'Abdil Wahhab rohimahulloh kaset 1 menit ke 15

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قالَ معالي الشَّيخ الدُّكتور / صَالح بن فوزان بن عبد الله الفوزان -حَفِظَهُ اللهُ تَعَالَىٰ- فِي ثنايا شرحه علىٰ "كتاب التَّوحيد"

« فالبيتُ الَّذي لا يُصَلَّى فيهِ صلاة النَّافلة؛ ولا يُذكر الله فيه، هـٰذا مثل القبر، لا حولَ ولا قـوَّة إلَّا بالله، فكيفَ إذا كانَ البيتُ معمورًا بالمعاصي والأغانيِّ والمزامير، والفضائيَّات الهابطة ؟!

كيفَ يكونُ حال هـٰذا البيت وأهله ؟!... فالبيوت يجبُ العِنايةُ بها، لأنَّها مدارس الأُسَر يتخرَّجونَ منها، فهي يجبُ العنايةُ بها، وأنْ تُعْمر بذِكر الله، وأنْ يجعل الإنسان مِنْ صلاته النَّافلة فيها، وصلاة اللَّيل في بيته، يُنوِّرها بذِكر الله، ولا يجعلها مثل القبر خاليًا مِنَ العمل؛ بَلْ ربما تكونُ مملوءَةً بالعمل السَّيِّء، ولا حولَ ولا قوَّةَ إلَّا بالله، لا تجعلوا بيوتكم قُبورا ».اهـ.

[ شرح « كتاب التَّوحيد » للإمام المجدِّد محمَّد بن عبد الوهَّاب -رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَىٰ- / الشَّريط رقم:1
الدَّقيقة: (15:00

Perbincangan Syaikh bin Baz dan Syaikh Rabi'

Berkata Asy Syaikh Al 'Allamah Rabi' bin Hadi Al Madkhali dalam kitab beliau Izhaqul Abathil 'Abdil Lathif Basymil hal. 104:

"Aku pernah mengunjungi Syaikh bin Baz rahimahullah, kemudian beliau menasehatiku agar membantah setiap penentang Al Haq dan As Sunnah. Ini adalah sebaik baik nasehat, betapa mulia nasehat tersebut dan betapa nasehat itu sudah seyogyanya di realisasikan oleh orang-orang yang mampu untuk melaksanakannya."

Bahkan aku (penulis) mendengar sendiri dengan dua telingaku ini, perbincangan antara Syaikh bin Baz dan Syaikh Rabi':

"Wahai Syaikh Rabi', bantahlah setiap orang yang berbuat kesalahan. Andaikan Ibnu Baz berbuat kesalahan maka bantahlah dia atau apabila Ibnu Ibrahim berbuat kekeliruan, bantahlah dia..." kemudian beliau memuji Syaikh Rabi' dengan pujian yang indah dan sungguh Allah-lah saksi atas apa yang aku katakan ini.

Bahkan Syaikh bin Baz telah mengizinkan Syaikh Rabi' untuk mengajar di masjid beliau beberapa bulan sebelum beliau meninggal, yang mana hal ini menunjukkan bahwa Syaikh meninggal dalam keadaan ridha kepada Syaikh Rabi'. Di tambah lagi dengan kenyataan bahwa Syaikh Rabi' adalah murid senior Syaikh 'Abdul Aziz bin Baz dan termasuk pelopor mereka."

Ats Tsanaau Al Badi'u min Al 'Ulama 'ala Asy Syaikh Rabi' lisy Syaikh Khalid bin Dhahwiy Azh Zhufairiy

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ "ﺇﺯﻫﺎﻕ ﺃﺑﺎﻃﻴﻞ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻄﻴﻒ ﺑﺎﺷﻤﻴﻞ " ‏ﺹ104

(( ﻟﻘﺪ ﺯﺭﺕ ﺳﻤﺎﺣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﺑﺎﺯ – ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ - ﻓﻨﺼﺤﻨﻲ ﺑﺎﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﺨﺎﻟﻒ ﻟﻠﺤﻖ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ . ﻭﻧِﻌْﻤَﺔ ﺍﻟﻨﺼﻴﺤﺔ، ﻓﻤﺎ ﺃﻋﻈﻤﻬﺎ، ﻭﺃﻭﺟﺒﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻳﺴﺘﻄﻴﻊ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﻬﺎ))

ﻭﻗﺪ ﺳﻤﻌﺖ ﺑﺄﺫﻧﻲ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﺑﺎﺯ – ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ - ﻳﻘﻮﻝ ﻣﺨﺎﻃﺒﺎً ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺭﺑﻴﻌﺎً :

(( ﻳﺎ ﺷﻴﺦ ﺭﺑﻴﻊ ﺭﺩ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﻦ ﻳﺨﻄﺊ، ﻟﻮ ﺃﺧﻄﺄ ﺍﺑﻦ ﺑﺎﺯ ﺭﺩ ﻋﻠﻴﻪ، ﻟﻮ ﺃﺧﻄﺄ ﺍﺑﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺭﺩ ﻋﻠﻴﻪ …)) ﻭﺃﺛﻨﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺛﻨﺎﺀً ﻋﺎﻃﺮﺍً، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺃﻗﻮﻝ ﺷﻬﻴﺪ.

ﺑﻞ ﻗﺪ ﺃﺫﻥ ﻟﻪ ﺳﻤﺎﺣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ ﺑﺎﺯ ﺑﺎﻟﺘﺪﺭﻳﺲ ﻓﻲ ﻣﺴﺠﺪﻩ ﻭﺫﻟﻚ ﻗﺒﻞ ﻭﻓﺎﺗﻪ ﺑﺄﺷﻬﺮ، ﻣﻤﺎ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﺗﻮﻓﻲ ﻭﻫﻮ ﻋﻨﻪ ﺭﺍﺽ. ﻛﻤﺎ ﺃﻥّ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺭﺑﻴﻌﺎً ﻣﻦ ﻛﺒﺎﺭ ﺗﻼﻣﻴﺬ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ ﺑﺎﺯ ﻭﻣﻦ ﺃﻗﺪﻣﻬﻢ

ﺍﻟﺜﻨﺎﺀ ﺍﻟﺒﺪﻳﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺭﺑﻴﻊ للشيخ ﺧﺎﻟﺪ ﺑﻦ ﺿﺤﻮﻱ ﺍﻟﻈﻔﻴﺮﻱ

Minggu, 26 Oktober 2014

Hukum Berpakaian Sempit Bagi Wanita Di Hadapan Mahram?

Jawab:
"Memakai pakaian sempit yang menggambarkan dan menampakkan fitnah (aurat yang mengundang birahi) hukumnya haram. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata:

ﺻﻨﻔﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻟﻢ ﺃﺭﻫﻤﺎ ﺑﻌﺪ، ﺭﺟﺎﻝ ﻣﻌﻬﻢ ﺳﻴﺎﻁ
ﻛﺄﺫﻧﺎﺏ ﺍﻟﺒﻘﺮ ﻳﻀﺮﺑﻮﻥ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ – ﻳﻌﻨﻲ ﻇﻠﻤﺎً ﻭﻋﺪﻭﺍﻧﺎً – ﻭﻧﺴﺎﺀ ﻛﺎﺳﻴﺎﺕ ﻋﺎﺭﻳﺎﺕ ﻣﺎﺋﻼﺕ ﻣﻤﻴﻼت
“Dua golongan dari ahli neraka yang aku tidak melihatnya setelah itu: lelaki-lelaki yang selalu membawa cemeti seperti ekor-ekor sapi yang mereka memukul manusia dengannya - yakni dengan zholim dan melampaui batas- dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang yang berjalan miring dan condong”.

Kata berpakaian tapi telanjang ditafsirkan:
Bahwa wanita-wanita itu
memakai pakaian pendek tidak menutup aurat yang wajib ditutup, bahwa mereka memakai pakaian transparan yang memperlihatkan kulitnya, bahwa mereka memakai pakaian ketat, pakaian ini menutup kulit tapi mengundang fitnah wanita.

Dan atas hal inilah maka bagi wanita tidak diperbolehkan memakai pakaian ketat kecuali diperuntukkan kepada orang yang boleh melihatnya yaitu suaminya. Karena tidak ada aurat antara suami dan istri.

Sebagaimana firman Allah ta’ala,

( ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻟِﻔُﺮُﻭﺟِﻬِﻢْ ﺣَﺎﻓِﻈُﻮﻥَ * ﺇِﻻ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻬِﻢْ ﺃﻭْ ﻣَﺎ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧُﻬُﻢْ ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻢْ ﻏَﻴْﺮُ
ﻣَﻠُﻮﻣِﻴﻦَ ) “
"Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki ; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela”.
(AlMukminun :5-6)

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

ﻛﻨﺖ ﺃﻏﺘﺴﻞ ﺃﻧﺎ ﻭﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -ﻳﻌﻨﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔ- ﻣﻦ ﺇﻧﺎﺀ ﻭﺍﺣﺪ ﺗﺨﺘﻠﻒ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ ﻓﻴﻪ “
"Aku pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam – yakni mandi janabah – dalam satu ember yang tangan kami berpegangan di dalamnya”.

Maka antara suami dan istri tidak ada aurat. Adapun antara wanita dengan mahram-mahramnya maka ia wajib menutup auratnya dan tidak diperbolehkan berpakaian ketat baik di hadapan wanita maupun mahram."

Majmu Fatawa Ibnu 'Utsaimin 12/273

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

الجواب: ﻟﺒﺲ ﺍﻟﻤﻼﺑﺲ ﺍﻟﻀﻴّﻘﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺒﻴّﻦ ﻣﻔﺎﺗﻦ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻭﺗﺒﺮﺯ ﻣﺎ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻣﺤﺮﻡ ، ﻷﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗﺎﻝ : ‏(ﺻﻨﻔﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻟﻢ ﺃﺭﻫﻤﺎ
ﺑﻌﺪ . ﺭﺟﺎﻝ ﻣﻌﻬﻢ ﺳﻴﺎﻁ ﻛﺄﺫﻧﺎﺏ ﺍﻟﺒﻘﺮ ﻳﻀﺮﺑﻮﻥ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ – ﻳﻌﻨﻲ ﻇﻠﻤﺎً ﻭﻋﺪﻭﺍﻧﺎً – ﻭﻧﺴﺎﺀ ﻛﺎﺳﻴﺎﺕ ﻋﺎﺭﻳﺎﺕ ﻣﺎﺋﻼﺕ
ﻣﻤﻴﻼﺕ)

ﻓﻘﺪ ﻓُﺴِّﺮ ﻗﻮﻟﻪ : " ﻛﺎﺳﻴﺎﺕ ﻋﺎﺭﻳﺎﺕ "
ﺑﺄﻧﻬﻦ ﻳﻠﺒﺴﻦ ﺃﻟﺒﺴﺔ ﻗﺼﻴﺮﺓ ﻻ ﺗﺴﺘﺮ ﻣﺎ ﻳﺠﺐ ﺳﺘﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻮﺭﺓ ، ﻭ ﻓُﺴِّﺮ ﺑﺄﻧﻬﻦ ﻳﻠﺒﺴﻦ ﺃﻟﺒﺴﺔ ﺗﻜﻮﻥ ﺧﻔﻴﻔﺔ ﻻ ﺗﻤﻨﻊ ﻣﻦ ﺭﺅﻳﺔ ﻣﺎ ﻭﺭﺍﺀﻫﺎ ﻣﻦ ﺑﺸﺮﺓ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ، ﻭ ﻓُﺴِّﺮ ﺑﺄﻥ ﻳﻠﺒﺲ ﻣﻼﺑﺲ ﺿﻴﻘﺔ ﻓﻬﻲ ﺳﺎﺗﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﻟﺮﺅﻳﺔ ﻟﻜﻨﻬﺎ ﻣﺒﺪﻳﺔ ﻟﻤﻔﺎﺗﻦ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ .

ﻭﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻠﻤﺮﺃﺓ ﺃﻥ ﺗﻠﺒﺲ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﻼﺑﺲ ﺍﻟﻀﻴﻘﺔ ﺇﻻ ﻟﻤﻦ ﻳﺠﻮﺯ ﻟﻬﺎ ﺇﺑﺪﺍﺀ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ﻋﻨﺪﻩ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺰﻭﺝ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺰﻭﺝ ﻭﺯﻭﺟﺘﻪ ﻋﻮﺭﺓ

ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : (ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﻟِﻔُﺮُﻭﺟِﻬِﻢْ ﺣَﺎﻓِﻈُﻮﻥ. ﺇِﻻ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻬِﻢْ ﺃَﻭْ ﻣَﺎ ﻣَﻠَﻜَﺖْ ﺃَﻳْﻤَﺎﻧُﻬُﻢْ ﻓَﺈِﻧَّﻬُﻢْ ﻏَﻴْﺮُ ﻣَﻠُﻮﻣِﻴﻦَ) ،

ﻭﻗﺎﻟﺖ ﻋﺎﺋﺸﺔ : ‏(ﻛﻨﺖ ﺃﻏﺘﺴﻞ ﺃﻧﺎ ﻭﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ - ﺗﻌﻨﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺑﺔ - ﻣﻦ ﺇﻧﺎﺀ ﻭﺍﺣﺪ ﺗﺨﺘﻠﻒ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ ﻓﻴﻪ‏)

ﻓﺎﻹﻧﺴﺎﻥ ﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﺯﻭﺟﺘﻪ ﻻ ﻋﻮﺭﺓ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ، ﻭﺃﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻭﺍﻟﻤﺤﺎﺭﻡ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﺴﺘﺮ ﻋﻮﺭﺗﻬﺎ ، ﻭﺍﻟﻀﻴﻖ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻻ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻤﺤﺎﺭﻡ ﻭﻻ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ.

مجموع فتاوى إبن عثيمين ١٢ / ٢٧٣

Sesuai Dengan Keimanannya

"Sesungguhnya seorang Mukmin akan diberikan kehormatan dan kelezatan sesuai dengan keimanannya, maka barangsiapa yang melihatnya niscaya akan menghormatinya, dan barangsiapa yang bergaul dengannya niscaya akan
mencintainya, dan ini merupakan perkara yang di saksikan dengan ke dua mata, maka sesungguhnya engkau akan melihat seorang lelaki sholeh lagi senantiasa berbuat baik yang memiliki akhlak yang terpuji dia merupakan manusia yang paling indah bentuknya, sekalipun dia berkulit hitam atau tidak memiliki rupa yang cantik, apalagi apabila dia di karuniai berupa bagian dari mengerjakan shalat malam, maka sesungguhnya hal tersebut akan menyinari wajah dan mengelokkannya."

Ibnul Qayyim-raudhatulmuhibbiin wa
nuzhatulmusytaaqiin 221

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﺇﻥ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻳﻌﻄﻰ ﻣﻬﺎﺑﺔ ﻭﺣﻼﻭﺓ ﺑﺤﺴﺐ ﺇﻳﻤﺎﻧﻪ ،
ﻓﻤﻦ ﺭﺁﻩ ﻫﺎﺑﻪ ، ﻭﻣﻦ ﺧﺎﻟﻄﻪ ﺃﺣﺒﻪ ، ﻭﻫﺬﺍ ﺃﻣﺮ ﻣﺸﻬﻮﺩ ﺑﺎﻟﻌﻴﺎﻥ ﻓﺈﻧﻚ ﺗﺮﻯ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﺍﻟﻤﺤﺴﻦ ﺫﺍ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﺠﻤﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺃﺣﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺻﻮﺭﺓ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥأسود أو ﻏﻴﺮ ﺟﻤﻴﻞ ، ﻭﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﺭﺯﻕ ﺣﻈﺎ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﺗﻨﻮﺭ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺗﺤﺴﻨﻪ

إبن القيم/روضة المحبين ونزهة المشتاقين ٢٢١

Bersabar Di Atas Sunnah

Assunnah (demi yang tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Dia) adalah ada di antara ghuluw dan menganggap remeh. Maka bersabarlah di atasnya semoga
Allah merohmati kalian. Sesungguhnya ahlus sunnah adalah paling sedikit di antara manusia pada zaman dahulu, dan mereka juga sedikit pada zaman sisanya (sekarang). Mereka adalah orang yang tidak ikut bersama orang kaya bersama kekayaanya. Dan tidak juga bersama ahlu bid’ah bersama kebid’ahanya. Dan mereka bersabar atas sunnah mereka sampai mereka menjumpai rob mereka. Dan begitulah hendaknya kalian menjadi (ahlus sunnah)."

Hasan al Bashri rohimahullaah (syarah aqidah thohawiyyah
1/252)

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

السنة ..والذي لا إله إلا هو.. بين الغالي والجافي فاصبروا عليها رحمكم الله فإن أهل السنة كانوا أقل الناس  فيما مضى وهو أقل الناس فيما بقي الذين لم يذهبوا مع أهل الإتراف في إترافهم ولا مع أهل البدع فيما بدعتهم وصبروا على سنتهم حتى لقوا ربهم فكذلك فكونوا

الحسن البصري رحمه الله شرح الطحاوية ١/٢٥٢

Hidayah

“Hidayah adalah pengetahuan
tentang kebenaran yang disertai keinginan untuk mengikutinya dan lebih
mengutamakan kebenaran itu daripada selainnya.

Orang yang mendapat
hidayah adalah orang yang
melaksanakan kebenaran dan benar-benar menginginkannya. Itulah nikmat paling agung yang dikaruniakan Allah
kepada seorang hamba. Oleh sebab itu Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk meminta kepada-Nya hidayah menuju jalan yang
lurus setiap sehari semalam dalam sholat lima waktu yang kita lakukan. Karena
sesungguhnya setiap hamba
membutuhkan ilmu untuk bisa mengenal kebenaran yang diridhai Allah dalam setiap gerakan lahir maupun batin.
Apabila dia telah mengetahuinya dia masih membutuhkan Dzat yang
memberikan ilham kepadanya untuk mengikuti kebenaran itu, sehingga kemauan itu tertancap kuat di dalam
hatinya. Setelah itu, dia juga masih membutuhkan Dzat yang membuatnya mampu melakukan hal itu. Padahal,
sesuatu yang telah dimaklumi
bahwasanya apa yang tidak diketahui oleh seorang hamba itu berlipat ganda jauh lebih banyak daripada apa yang
sudah diketahuinya.

Disamping itu, tidak semua kebenaran yang diketahuinya
dikehendaki oleh jiwanya. Seandainya menghendakinya, tetap saja dia tidak mampu untuk mewujudkan banyak hal
di dalamnya.”

Al Imam Ibnu Qayyim rahimahullah (lihat adh-Dhau’ al-Munir
‘ala at-Tafsir [1/25-26])

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

HARUSKAH DUDUK DENGAN MEREKA (HIZBIYYIN) UNTUK MENASEHATINYA

Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmy rahimahullah:

Asy-Syaikh yang mulia, Seseorang menganggap dirinya salafy, akan tetapi dia duduk bersama para hizbiyin. Dan dia telah dinasehati akan hal itu namun dia berkata:
“Sesungguhnya aku berusaha untuk mengarahkan mereka dan menasehati mereka”. Bagaimana kita menghukumi orang yang seperti ini ?

Asy-Syaikh rahimahullah berkata:

“Saling memberi nasehat itu tidak mengharuskan engkau untuk berjalan bersama mereka. Dan nasehat itu dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu. Adapun kondisimu berjalan bersama mereka dengan alasan engkau menasehati mereka niscaya terlihat adanya perubahan pada amalan mereka, dan meninggalkan apa yang mereka pegang. Jika engkau katakan misalnya engkau menasehati mereka dan mereka tidak mendengarkan atau tidak menerimanya darimu, kalau begitu mengapa engkau duduk bersama mereka dan berjalan bersama mereka, pergi dan datang bersama mereka ? Jika mereka tidak mendengarkan darimu maka jangan engkau pergi dan jangan pula datang bersama mereka, jangan duduk bersama mereka. Akan tetapi ketika kami melihat engkau pergi dan datang bersama mereka dan duduk bersama mereka maka kami mengetahui bahwa engkau adalah bagian dari mereka.”

Al Fatawa Al Jaliyah 2/141 no 79

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

Mengikhlaskan Seluruh Amalan Hanya untukNya

Berkata Asy Syaikh Abdul Wahab Al Wushabiy hafizhahullah:

Al Imam Bukhari rahmatullah 'alaih ketika beliau menulis kitab Al Jami'us Shahih beliau memulai dengan kitab Bad-u Al Wahyu (Permulaan Wahyu Turun) dan beliau memulai dengan hadits: "Innamal a'maalu binniyat" untuk mengingatkan kepada para penuntut ilmu dan ulama agar mengikhlaskan niatnya hanya untuk Allah. Karena sebuah amalan yang tidak diiringi dengan niat ikhlas karena Allah akan ditolak olehNya.

Begitu juga dengan apa yang telah dilakukan oleh Imam Nawawi rahmatullah 'alaih di dalam kitabnya Riyadhus Shalihin, Al Adzkar dan Al 'Arbain An Nawawi, beliau memulai dengan hadits: "Innamal a'maalu bin niyat wainnamaa likullimri in maa nawaa." Begitu juga apa yang dilakukan oleh Al Maqdisi rahmatullah 'alaih di dalam kitabnya Umdatul Ahkam, beliau memulai dengan hadits Umar bin Al Khattab: "Innamal a'maalu binniyaat wainnamaa likullimri in maa nawaa." Begitu juga yang di lakukan oleh Al Baihany rahmatullohi 'alaih dalam kitab Islah Al Mujtama beliau memulai dengan hadits: "Innamal a'maalu bin niyat wainnamaa likullimri in maa nawaa." dan selain mereka dari kalangan para ulama. Semua ini mengingatkan kepada para penuntut ilmu yang telah diberikan taufiq di jalan-Nya agar MENGIKHLASKAN SELURUH AMALAN HANYA untukNya."

Isyruun Nashiha li Tholibil 'Ilmi lisy Syaikh Muhammad bin 'Abdil Wahhab Al Wushabiy

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺍﻟﻮﺻﺎﺑﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ :

ﻓﺈﻥ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﻴﻦ ﺃﻟﻒ ﻛﺘﺎﺑﻪ "ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ" ﺑﺪﺃ ﺑﻜﺘﺎﺏ ﺑﺪﺀ ﺍﻟﻮﺣﻲ ﻭﺑﺪﺃ ﺑﺤﺪﻳﺚ ‏«ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﻴﺎﺕ‏» ﻟﻴﻨﺒﻪ ﻃﻼﺏ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺇﺧﻼﺹ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻟﻠﻪ ، ﻭﺃﻥ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺧﺎﻟﺼﺎً ﻟﻮﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﻻ ﻛﺎﻥ ﻣﺮﺩﻭﺩﺍً ﻋﻠﻰ ﺻﺎﺣﺒﻪ ،

ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻓﻌﻞ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ -ﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ - ﻓﻲ "ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ" ﻭﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ "ﺍﻷﺫﻛﺎﺭ" ﻭﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ "ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺍﻟﻨﻮﻭﻳﺔ" ‏«ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﻴﺎﺕ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻟﻜﻞ ﺍﻣﺮﺉٍ ﻣﺎ ﻧﻮﻯ» ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﻤﻘﺪﺳﻲ - ﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ - ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ "ﻋﻤﺪﺓ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ" ﺑﺪﺃ ﺑﺤﺪﻳﺚ ﻋﻤﺮ ‏«ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﻴﺎﺕ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ
ﻟﻜﻞ ﺍﻣﺮﺉٍ ﻣﺎ ﻧﻮﻯ» ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺒﻴﺤﺎﻧﻲ - ﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ - ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ "ﺇﺻﻼﺡ ﺍﻟﻤﺠﺘﻤﻊ" ﺑﺪﺃ ﺑﺤﺪﻳﺚ ‏«ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﻴﺎﺕ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻟﻜﻞ ﺍﻣﺮﺉٍ ﻣﺎ ﻧﻮﻯ» ، ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﺗﻨﺒﻴﻬﺎً ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻭﻓﻘﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﺴﻠﻮﻙ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺄﻥ ﻳُﺠﺮﺩ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻟﻠﻪ ، ﻭﺑﺄﻥ ﻳﺨﻠﺺ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻟﻠﻪ -ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ -

ﻋﺸﺮﻭﻥ ﻧﺼﻴﺤﺔ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ للشيخ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺍﻟﻮﺻﺎﺑﻲ

Sabtu, 25 Oktober 2014

Kapan Seseorang Itu Disebut Sebagai Mubtadi’ (ahlul bid’ah)

Pertanyaan:
Apakah setiap orang yang berbuat bid’ah dinamakan sebagai Ahlul Bid’ah? Kapan ditujukan kata mubtadi’ (ahlul bid’ah) terhadap seseorang ?

Jawab:
Pada asalnya barangsiapa yang melakukan bid’ah maka dia disebut sebagai mubtadi’ (ahlul bid’ah). Ini hukum asalnya. Barangsiapa yang berbuat bid’ah maka dikatakan dia sebagai mubtadi’.

Akan tetapi kalau dia jahil (tidak tahu/bodoh), maka dia diajari. Apabila dia mau bertaubat, maka tidak dinamakan sebagai mubtadi’. Namun kalau dia terus (di atas perbuatan bid’ahnya) maka dinamakan mubtadi’ sesuai dengan kebid’ahannya.

Maka, orang yang terus merayakan maulid Nabi, atau maulid-maulid lainnya, maka dia dinamakan sebagai mubtadi’, sampai dia mau bertaubat. Orang yang terus di atas (kebid’ahan) berupa membangun di atas kuburan dan melakukan shalat di sisi kuburan, atau membangun masjid di atasnya, atau membaca kitab-kitab di atas kuburan, maka dia dinamakan sebagai mubtadi’.

Demikianlah orang yang melakukan kebid’ahan yang Allah haramkan, maka dia dinamakan mubtadi’.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

(إياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعةٍ ضلالة)
“Berhati-hatilah kalian dari hal-hal yang baru dalam agama. Karena setiap bid’ah itu adalah kesesatan.”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, dalam hadits yang shahih, ketika khutbah Jum’at

(أما بعـد فإن خير الحديث كلام الله، وخير الهدي هدي محمد – صلى الله عليه وسلم – وشر الأمور محدثاتها وكل محدثةٍ بدعة، وكل بدعةٍ ضلالة)
“Amma ba’d, Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah Firman Allah, sebaik-baik bimbingan adalah bimbingan Muhammad – Shallallahu ‘alaihi wa sallam – dan sejelek-jelek urusan adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah itu sesat.”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda

(من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد)
“Barangsiapa yang mengamalkan sebuah amalan, yang tidak ada perintah/contoh dari kami, maka amalan tersebut tertolak.”

Jadi, seorang muslim melaksanakan perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mendukung apa yang diamalkan oleh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta waspada dari bid’ah.

Para pelaku bid’ah itu dinamai sebagai para mubtadi’ (ahlul bid’ah), sampai mereka bertaubat kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Sedangkan orang yang jahil (tidak tahu/bodoh), maka dia diajari (disampaikan ilmu padanya), dan barangsiapa mau bertaubat niscaya Allah akan menerima taubatnya.

Sumber
http://www.binbaz.org.sa/mat/10701

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

متى يطلق على الشخص أنه مبتدعا ؟

السؤال :
هل كل من يفعل البدعة يسمى مبتدعاً، ومتى تطلق كلمة مبتدع على الشخص؟

الجواب :
الأصل وما يسمى أن من فعل بدعة يقال له مبتدع، هذا هو الأصل، من فعل بدعة يقال له مبتدع،

لكن إذا كان جاهلاً يعلم ومتى تاب لا يسمى مبتدعاً، وإذا أصر يسمى مبتدع على حسب بدعته،

فالذي يصر على الاحتفال بالمولد أو بالموالد الأخرى يسمى مبتدع حتى يتوب، والذي يصر على البناء على القبور والصلاة عند القبور أو بناء المساجد عليها، أو قراءة الكتب عليها يسمى مبتدع،

وهكذا من فعل البدعة  التي حرمها الله يسمى مبتدع،

يقول النبي - صلى الله عليه وسلم :
(إياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعةٍ ضلالة)،

ويقول عليه الصلاة والسلام في الحديث الصحيح في خطبة الجمعة:
(أما بعـد فإن خير الحديث كلام الله، وخير الهدي هدي محمد - صلى الله عليه وسلم - وشر الأمور محدثاتها وكل محدثةٍ بدعة، وكل بدعةٍ ضلالة)،

ويقول - صلى الله عليه وسلم :
(من عمل عملاً ليس عليه أمرنا فهو رد)،

فالمسلم يمتثل أمر الرسول - صلى الله عليه وسلم - ويؤيد ما فعله عليه الصلاة والسلام ويحذر من البدع

ويسمى أهلها مبتدعين حتى يتوبوا إلى الله عز وجل، والجاهل يعلم ومن تاب تاب الله عليه.