Jumat, 28 November 2014

IBARAT PETANI MENGURUS TANAMANNYA

Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:

"Maka lihatlah orang yang memanami suatu kebun dari kebun-kebun yang ada, yang dia itu ahli bercocok tanam, menanami kebun, merawatnya dengan pengairan dan perbaikan, hingga pepohonannya itu berbuah, lalu petani ini memisahkan urat-uratnya, memotongi dahan-dahannya, karena dia tahu bahwasanya jika dibiarkan sesuai keadaannya itu maka buahnya tidak bagus. Dia memberinya makan (sistem menyambung atau menempel) dari pohon yang buahnya bagus, sampai jika pohon yang ini telah menempel dengan pohon yang itu, dan menyatu, serta memberikan buahnya, si petani mendatanginya dengan alat potongnya, dia memotongi dahan-dahannya yang lemah yang bisa menghilangkan kekuatan pohon itu, dan menimpakan padanya sakitnya dipotong dan sakitnya kena besi demi kemaslahatan dan kesempurnaan pohon itu, agar menjadi baiklah buahnya untuk dihadirkan kepada para raja. Kemudian si petani tidak membiarkan pohon tadi mengikuti tabiatnya untuk makan dan minum sepanjang waktu, bahkan di suatu waktu dia membikinnya haus, dan di waktu yang lain dia memberinya minum, dan tidak membiarkan air senantiasa menggenanginya sekalipun yang demikian itu membuat daunnya lebih hijau dan lebih mempercepat tumbuhnya. Kemudian dia menuju kepada hiasan tersebut yang dengannya pohon tadi berhias, yaitu dedaunannya, dia membuang banyak sekali dari hiasannya tadi karena hiasannya itu menghalangi kesempurnaan kematangan buah dan kesetimbangannya sebagaimana di pohon anggur dan semisalnya. Dia memotong bagian-bagiannya dengan besi dan membuang banyak hiasannya. Dan yang demikian itu adalah benar-benar kemaslahatan untuk pohon itu. Seandainya pohon itu punya indra pembeda dan alat pengetahuan seperti hewan, pastilah dia akan menduga bahwasanya perlakuan tadi merusak dirinya dan membahayakan dirinya, padahal itu benar-benar kemaslahatan untuk dirinya. Demikian pula seorang bapak yang berbelas kasihan pada anaknya, yang tahu akan kemaslahatan anaknya, jika dia melihat kemaslahatannya itu ada pada pengeluaran darah yang rusak dari badannya, sang bapak akan melukai kulitnya dan memotong uratnya serta menimpakan padanya rasa yang sangat sakit. Dan jika dia melihat kesembuhan sang anak ada pada pemotongan salah satu anggota badannya, dia akan memisahkan anggota badan tersebut darinya. Yang demikian itu adalah kasih sayang untuknya dan belas kasihan untuknya. Dan jika dia melihat bahwasanya kemaslahatan anaknya itu ada pada penahanan pemberian, dia tidak memberi anaknya dan tidak memperluas pemberian untuknya karena dia mengetahui bahwasanya hal itu adalah sebab terbesar bagi kerusakannya dan kebinasaannya."

Al Fawaid hal. 92
_____________________

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :

ﻓﺎﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻏﺎﺭﺱ ﺟﻨﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺕ ﺧﺒﻴﺮ ﺑﺎﻟﻔﻼﺣﺔ ﻏﺮﺱ ﺟﻨﺔ ﻭﺗﻌﺎﻫﺪﻫﺎ ﺑﺎﻟﺴﻘﻲ
ﻭﺍﻹﺻﻼﺡ، ﺣﺘﻰ ﺃﺛﻤﺮﺕ ﺃﺷﺠﺎﺭﻫﺎ، ﻓﺄﻗﺒﻞ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻳﻔﺼﻞ ﺃﻭﺻﺎﻟﻬﺎ، ﻭﻳﻘﻄﻊ ﺃﻏﺼﺎﻧﻬﺎ، ﻟﻌﻠﻤﻪ ﺃﻧﻬﺎ ﻟﻮ ﺧﻠﻴﺖ ﻋﻠﻰ ﺣﺎﻟﻬﺎ ﻟﻢ ﺗﻄﺐ ﺛﻤﺮﺗﻬﺎ، ﻓﻴﻄﻌﻤﻬﺎ ﻣﻦ ﺷﺠﺮﺓ ﻃﻴﺒﺔ ﺍﻟﺜﻤﺮﺓ، ﺣﺘﻰ ﺇﺫﺍ ﺍﻟﺘﺤﻤﺖ ﺑﻬﺎ ﻭﺍﺗﺤﺪﺕ ﻭﺃﻋﻄﺖ ﺛﻤﺮﺗﻬﺎ
ﺃﻗﺒﻞ ﺑﻘﻠﻤﻬﺎ ﻭﻳﻘﻄﻊ ﺃﻏﺼﺎﻧﻬﺎ ﺍﻟﻀﻌﻴﻔﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺬﻫﺐ ﻗﻮﺗﻬﺎ، ﻭﻳﺬﻳﻘﻬﺎ ﺃﻟﻢ ﺍﻟﻘﻄﻊ ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺪ ﻟﻤﺼﻠﺤﺘﻬﺎ ﻭﻛﻤﺎﻟﻬﺎ ﻟﺘﺼﻠﺢ ﺛﻤﺮﺗﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺑﺤﻀﺮﺓ ﺍﻟﻤﻠﻮﻙ . ﺛﻢ ﻻ ﻳﺪﻋﻬﺎ ﻭﺩﻭﺍﻋﻲ ﻃﺒﻌﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺮﺏ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ، ﺑﻞ ﻳﻌﻄﺸﻬﺎ ﻭﻗﺘﺎ ﻭﻳﺴﻘﻴﻬﺎ ﻭﻗﺘﺎ ﻭﻻ ﻳﺘﺮﻙ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺩﺍﺋﻤﺎ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺃﺧﻀﺮ ﻟﻮﺭﻗﻬﺎ ﻭﺃﺳﺮﻉ ﻟﻨﺒﺎﺗﻬﺎ، ﺛﻢ ﻳﻌﻤﺪ ﺇﻟﻰ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺰﻳﻨﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﺯﻳﻨﺖ ﺑﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﺭﺍﻕ ﻓﻴﻠﻘﻰ ﻋﻨﻬﺎ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻣﻨﻬﺎ ﻷﻥ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺰﻳﻨﺔ ﺗﺤﻮﻝ ﺑﻴﻦ ﺛﻤﺮﺗﻬﺎ ﻭﺑﻴﻦ ﻛﻤﺎﻝ ﻧﻀﺠﻬﺎ ﻭﺍﺳﺘﻮﺍﺋﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺷﺠﺮ ﺍﻟﻌﻨﺐ ﻭﻧﺤﻮﻩ. ﻓﻬﻮ ﻳﻘﻄﻊ ﺃﻋﻀﺎﺀﻫﺎ ﺑﺎﻟﺤﺪﻳﺪ ﻭﻳﻠﻘﻰ ﻋﻨﻬﺎ ﻛﺜﻴﺮﺍ ﻣﻦ ﺯﻳﻨﺘﻬﺎ . ﻭﺫﻟﻚ ﻋﻴﻦ ﻣﺼﻠﺤﺘﻬﺎ. ﻓﻠﻮ ﺃﻧﻬﺎ ﺫﺍﺕ ﺗﻤﻴﻴﺰ ﻭﺇﺩﺭﺍﻙ ﻛﺎﻟﺤﻴﻮﺍﻥ ﻟﺘﻮﻫﻤﺖ ﺃﻥ ﺫﻟﻚ ﺇﻓﺴﺎﺩ ﻟﻬﺎ ﻭﺇﺿﺮﺍﺭ ﺑﻬﺎ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﻋﻴﻦ ﻣﺼﻠﺤﺘﻬﺎ. ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺍﻷﺏ ﺍﻟﺸﻔﻴﻖ ﻋﻠﻰ ﻭﻟﺪﻩ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺑﻤﺼﻠﺤﺘﻪ ﺇﺫﺍ ﺭﺃﻯ ﻣﺼﻠﺤﺘﻪ ﻓﻲ ﺇﺧﺮﺍﺝ ﺍﻟﺪﻡ ﺍﻟﻔﺎﺳﺪ ﻋﻨﻪ ﺑﻀﻊ ﺟﻠﺪﻩ ﻭﻗﻄﻊ ﻋﺮﻭﻗﻪ ﻭﺃﺫﺍﻗﻪ ﺍﻷﻟﻢ ﺍﻟﺸﺪﻳﺪ، ﻭﺇﻥ ﺭﺃﻯ ﺷﻔﺎﺀ ﻓﻲ ﻗﻄﻊ ﻋﻀﻮ ﻣﻦ ﺃﻋﻀﺎﺋﻪ ﺃﺑﺎﻧﻪ ﻋﻨﻪ . ﻛﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺭﺣﻤﺔ ﺑﻪ ﻭﺷﻔﻘﺔ ﻋﻠﻴﻪ. ﻭﺇﻥ ﺭﺃﻯ ﻣﺼﻠﺤﺘﻪ ﻓﻲ ﺃﻥ ﻳﻤﺴﻚ ﻋﻨﻪ ﺍﻟﻌﻄﺎﺀ ﻟﻢ ﻳﻌﻄﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﻮﺳﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻌﻠﻤﻪ ﺇﻥ ﺫﻟﻚ ﺃﻛﺒﺮ ﺍﻷﺳﺒﺎﺏ ﺇﻟﻰ ﻓﺴﺎﺩﻩ ﻭﻫﻼﻛﻪ.

‏ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﺹ 92

MENUTUP CELAH-CELAH AHLU BIDA'

Dan Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rohimahulloh berkata:

"Dan orang yang mengetahui dari kalam Syaikh ini semoga Alloh merohmatinya dan memberi taufiq kepadanya:

Bahwasanya tidak boleh di ambil sesuatupun dari pelaku bid'ah, sampaipun didalamnya bukan yang terkait dengan bid'ahnya, contohnya: apabila kita mendapati seseorang mubtadi' akan tetapi dia bagus dalam bahasa arobnya: seperti balaghoh, nahwu, shorof, maka apakah boleh kita bermajlis kepadanya dan kita mengambil ilmu ini darinya yang terdapat padanya ataukah kita menhajrnya (memboikotnya)?

Yang nampak dari perkataan Syaikh bahwasanya kita tidak boleh bermajlis kepadanya, karena hal itu akan menimbulkan dua kerusakan yang tidak dapat di elakkan

Pertama:
Dia (mubtadi' tersebut) akan tertipu dengan dirinya sendiri, karena dia akan mengira bahwasanya dia diatas kebenaran.

Kerusakan kedua:
Manusia akan tertipu dengannya, dimana para penuntut ilmu akan datang kepadanya dan mengambil ilmu darinya, dan orang awam tidaklah dapat membedakan antara ilmu nahwu dan ilmu aqidah, oleh karena ini kami memandang bahwa seseorng tidak boleh bermajlis kepada ahlul ahwa dan ahlul bida' SECARA MUTLAK, hingga apabila dia tidak mendapati ilmu bahasa arob, balaghoh, dan shorof dan semisalnya kecuali dari sisi mereka. Maka Alloh akan memberikan baginya yang lebih baik dari hal tersebut, karena kita seandainya datang kepada mereka dan mengulanginya lagi (berulang ulang) maka tidak diragukan lagi bahwasanya akan menimbulkan tertipunya mereka (tertipu dengan dirinya sendiri) dan  tertipu manusia dengan mereka.

Syarah Hilyah Tholibul 'Ilmu hal. 93-94
_____________________

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻳﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻭﻓﻘﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺆﺧﺬ ﻋﻦ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﺷﻲﺀ، ﺣﺘﻰ ﻓﻴﻤﺎ ﻻ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﺒﺪﻋﺘﻪ، ﻓﻤﺜﻼً: ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪﻧﺎ ﺭﺟﻼً ﻣﺒﺘﺪﻋﺎً ﻟﻜﻨﻪ ﺟﻴﺪ ﻓﻲ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ : ﻛﺎﻟﺒﻼﻏﺔ ﻭﺍﻟﻨﺤﻮ ﻭﺍﻟﺼﺮﻑ، ﻓﻬﻞ ﻧﺠﻠﺲ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﻧﺄﺧﺬ ﻣﻨﻪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﻣﻮﺟﻮﺩﺍً ﻋﻨﺪﻩ ﺃﻡ ﻧﻬﺠﺮﻩ؟

ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﻣﻦ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﻧﻨﺎ ﻻ ﻧﺠﻠﺲ ﺇﻟﻴﻪ، ﻷﻥ ﺫﻟﻚ ﻳﻮﺟﺐ ﻣﻔﺴﺪﺗﻴﻦ :‏

ﺍﻷﻭﻟﻰ
ﺍﻏﺘﺮﺍﺭﻩ ﺑﻨﻔﺴﻪ، ﻓﻴﺤﺴﺐ ﺃﻧﻪ ﻋﻠﻰ ﺣﻖ.

ﺍﻟﻤﻔﺴﺪﺓ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ
ﺍﻏﺘﺮﺍﺭ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻪ، ﺣﻴﺚ ﻳﺘﻮﺍﺭﺩ ﻋﻠﻴﻪ ﻃﻼﺏ ﺍﻟﻌﻠﻢ، ﻭﻳﺘﻠﻘﻮﻥ ﻣﻨﻪ، ﻭﺍﻟﻌﺎﻣﻲ ﻻ ﻳﻔﺮﻕ ﺑﻴﻦ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻨﺤﻮ، ﻭﻋﻠﻢ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ، ﻟﻬﺬﺍ ﻧﺮﻯ ﺃﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻻ ﻳﺠﻠﺲ ﺇﻟﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ﻭﺍﻟﺒﺪﻉ ﻣﻄﻠﻘﺎً، ﺣﺘﻰ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻻ ﻳﺠﺪ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻭﺍﻟﺒﻼﻏﺔ، ﻭﺍﻟﺼﺮﻑ ﻣﺜﻼً ﺇﻻ ﻋﻨﺪﻫﻢ، ﻓﺴﻴﺠﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺧﻴﺮﺍً ﻣﻨﻬﺎ، ﻷﻧﻨﺎ ﻟﻮ ﻧﺄﺗﻲ ﺇﻟﻰ ﻫﺆﻻﺀ، ﻭﻧﺘﺮﺩﺩ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻻ ﺷﻚ ﺃﻧﻪ ﻳﻮﺟﺐ ﻏﺮﻭﺭﻫﻢ، ﻭﺍﻏﺘﺮﺍﺭ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻬﻢ".

ﺷﺮﺡ ﺣﻠﻴﺔ ﻃﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺹ ٩٣-٩٤‏

http://bayenahsalaf.com/vb/archive/index.php/t-7811.html

SALING MENGERTILAH KALIAN

Ajarkanlah Aku Agamaku:

Bahwasanya tidak akan ditemukan istri sholihah yang sempurna, yang tidak terdapat cacat (aib) padanya dan tidak juga kekurangan, dan tidak akan ditemukan seorang suami sholih yang sempurna, yang tidak terdapat cacat (aib) padanya dan tidak pula kekurangan. maka saling menutupilah (kekurangan) kalian dan saling mendekatkan dirilah kalian.

Dan dari Abu Huroiroh, berkata:

Telah bersabda Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam:

ﻟَﺎ ﻳَﻔْﺮَﻙُ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﻣُﺆْﻣِﻨَﺔً، ﺇِﻥْ ﻛَﺮِﻩَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺧُﻠُﻘًﺎ، ﺭَﺿِﻲَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺁﺧَﺮَ " ﺃﻭ ﻗﺎﻝ
(( ﻏﻴﺮﻩ ))
"Janganlah seorang mu'min (suami) membenci seorang wanita mu'minah (istrinya), jika ia membenci sebuah perangai dari istrinya maka hendaknya ia ridho dengan perangai yang lain dari istrinya" atau beliau bersabda yang lainnya. (HR. Muslim hadits no. 1469)

Oleh Syaikh Muhammad bin 'Umar Bazmul hafizhahullah ta'ala
_____________________

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻋﻠﻤﻨﻲ_ﺩﻳﻨﻲ :

ﺃﻧَﻪ ﻻ ﺗﻮﺟَﺪ ﺯﻭﺟَﺔ ﺻﺎﻟﺤَﺔ ﻛﺎﻣِﻠﺔ ، ﻻ ﻋﻴﺐَ ﻓﻴﻬﺎ ﻭ ﻻ ﻧَﻘﺺ، ﻭ ﻻ ﻳﻮﺟَﺪ ﺯﻭﺝٌ ﺻّﺎﻟﺢ ﻛﺎﻣِﻞ، ﻻ ﻋﻴﺐ ﻓﻴﻪِ ﻭ ﻻ ﻧَﻘﺺ . ﻓﺴّﺪﺩُﻭﺍ ﻭ ﻗﺎﺭﺑُﻮﺍ

ﻭ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ، ﻗَﺎﻝَ :

ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ :

"ﻟَﺎ ﻳَﻔْﺮَﻙْ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﻣُﺆْﻣِﻨَﺔً، ﺇِﻥْ ﻛَﺮِﻩَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺧُﻠُﻘًﺎ ﺭَﺿِﻲَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺁﺧَﺮَ" ﺃَﻭْ ﻗَﺎﻝَ : ‏«ﻏَﻴْﺮَﻩُ»
ﺃﺧﺮﺟﻪ ﻣُﺴﻠﻢ ﺣَﺪﻳﺚ ﺭﻗﻢ ‏(1469‏)

ﻟﻠﺸَﻴﺦ ﻣُﺤَﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺑﺎﺯﻣُﻮﻝ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

PEWARIS NABI

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

“Sabdanya bahwa ulama adalah pewaris para nabi mengandung keutamaan terbesar bagi para ulama, para nabi adalah makhluk Allah terbaik, maka pewaris para nabi adalah makhluk Allah terbaik setelah mereka, manakala setiap warisan orang yang mati berpindah kepada ahli warisnya karena merekalah yang menggantikan posisinya setelahnya sementara tidak ada penerus para rasul dalam menyampaikan ajaran yang mereka bawa kecuali para ulama maka mereka paling berhak terhadap warisan mereka. Ini membuktikan bahwa para ulama adalah orang-orang terdekat kepada para nabi karena warisan hanya didapat oleh orang yang paling dekat kepada yang mewariskan hal ini sebagaimana ia berlaku untuk warisan dinar dan dirham, ia juga berlaku dalam warisan nubuwah dan Allah mengkhususkan rahmatNya kepada siapa yang dikehendaki.”

Miftah Daar As Sa'adah 1/109
_____________________

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ رحمه الله:

"ﻗﻮﻟﻪ: " ﺇﻥ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﺭﺛﺔ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ " ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﺃﻋﻈﻢ ﺍﻟﻤﻨﺎﻗﺐ ﻷﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﺈﻥ ﺍﻷﻧﺒﻴﺎﺀ ﺧﻴﺮ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻮﺭﺛﺘﻬﻢ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﺑﻌﺪﻫﻢ، ﻭﻟﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻛﻞ ﻣﻮﺭﻭﺙ ﻳﻨﺘﻘﻞ ﻣﻴﺮﺍﺛﻪ ﺇﻟﻰ ﻭﺭﺛﺘﻪ ﺇﺫ ﻫﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻘﻮﻣﻮﻥ ﻣﻘﺎﻣﻪ ﻣﻦ ﺑﻌﺪﻩ، ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺮﺳﻞ ﻣﻦ ﻳﻘﻮﻡ ﻣﻘﺎﻣﻬﻢ ﻓﻲ ﺗﺒﻠﻴﻎ ﻣﺎ ﺃﺭﺳﻠﻮﺍ ﺑﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﺃﺣﻖ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻤﻴﺮﺍﺛﻬﻢ، ﻭﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺗﻨﺒﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻬﻢ ﺃﻗﺮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﻴﺮﺍﺙ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻷﻗﺮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻮﺭﻭﺙ، ﻭﻫﺬﺍ ﻛﻤﺎ ﺃﻧﻪ ﺛﺎﺑﺖ ﻓﻲ ﻣﻴﺮﺍﺙ ﺍﻟﺪﻳﻨﺎﺭ ﻭﺍﻟﺪﺭﻫﻢ ﻓﻜﺬﻟﻚ ﻫﻮ ﻓﻲ ﻣﻴﺮﺍﺙ ﺍﻟﻨﺒﻮﺓ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻳﺨﺘﺺ ﺑﺮﺣﻤﺘﻪ ﻣﻦ ﻳﺸﺎﺀ."

ﻣﻔﺘﺎﺡ ﺩﺍﺭ اﻟﺴﻌﺎﺩﺓ 1 /109

MANFAATKAN WAKTU YANG MEMILIKI KEUTAMAAN

Al 'Allaamah Sholih bin Fauzan Al Fauzan berkata:

Bahwa seorang muslim harus memperhatikan dirinya dan memperhatikan waktu-waktu yang memiliki keutamaan sebelum dia mengatakan (dengan penuh penyesalan sebagaimana yang Allah ta’ala sebutkan dalam ayat-Nya)

ﻳَﺎ ﺣَﺴْﺮَﺗَﻰ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻓَﺮَّﻃْﺖُ ﻓِﻲ ﺟَﻨْﺐِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺖُ ﻟَﻤِﻦَ ﺍﻟﺴَّﺎﺧِﺮِﻳﻦَ
“Sungguh merugi atas apa yang aku lalaikan dari apa-apa yang di sisi Allah dan dulunya aku adalah orang yang mencemooh hal itu.” [Az-Zumar:56]

Dan juga sebelum merasakan sebagaimana yang Allah ta’ala sebutkan tentang penghuni neraka ketika dilemparkan ke dalamnya, mereka mengatakan:

ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺭﺑﻨﺎ ﺃﺧﺮﺟﻨﺎ ﻧﻌﻤﻞ ﺻﺎﻟﺤﺎ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻛﻨﺎ ﻧﻌﻤﻞ
“Mereka berkata: ‘Wahai Rabb kami keluarkanlah kami, agar kami bisa beramal shalih berlainan dari yang dahulu telah kami lakukan.” [Fathir:37]

Maka Allah jalla wa’ala berfirman:

ﺃﻭﻟﻢ ﻧﻌﻤﺮﻛﻢ ﻣﺎ ﻳﺘﺬﻛﺮ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺗﺬﻛﺮ ﻭﺟﺎﺀﻛﻢ ﺍﻟﻨﺬﻳﺮ ﻓﺬﻭﻗﻮﺍ ﻓﻤﺎ ﻟﻠﻈﺎﻟﻤﻴﻦ ﻣﻦ ﻧﺼﻴﺮ
“Bukankah Kami telah memanjangkan umur kalian dalam masa yang cukup supaya bisa untuk berfikir bagi orang-orang yang mau berfikir dan (bukankah) telah datang pada kalian sang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (adzab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang zhalim yang menolong.” [Fathir: 37]

Maka barangsiapa yang menyia-nyiakan waktunya dan hidupnya, inilah tempat kembali untuknya, laa haula walaa quwwata illa billah.

Maka perhatikanlah diri-diri kita dan juga yang lainnya, agar menjaga waktunya dan memanfaatkan waktu-waktu yang memiliki keutamaan sebelum terlewatkan,

Karena itu adalah modal utama yang menjadi bekal ketika keluar dari kehidupan dunia ini.
_____________________
F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال العلامة صالح بن فوزان الفوزان :

ﺃﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﻳﺘﻨﺒﻪ ﻟﻨﻔﺴﻪ ﻭﻳﺘﻨﺒﻪ ﻷﻭﻗﺎﺕ ﺍﻟﻔﻀﺎﺋﻞ، ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ:

‏ﻳَﺎ ﺣَﺴْﺮَﺗَﻰ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻓَﺮَّﻃْﺖُ ﻓِﻲ ﺟَﻨْﺐِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺖُ ﻟَﻤِﻦَ ﺍﻟﺴَّﺎﺧِﺮِﻳﻦَ‏

ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﻮﺍﺟﻪ ﻣﺎ ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻨﺎﺭ، ﺇﺫﺍ ﺍﻟﻘﻮﺍ ﻓﻴﻬﺎ،

ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺭﺑﻨﺎ ﺃﺧﺮﺟﻨﺎ ﻧﻌﻤﻞ ﺻﺎﻟﺤﺎ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻛﻨﺎ ﻧﻌﻤﻞ،

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺟﻼ ﻭﻋﻼ : ‏

(ﺃَﻭَﻟَﻢْ ﻧُﻌَﻤِّﺮْﻛُﻢْ ﻣَﺎ ﻳَﺘَﺬَﻛَّﺮُ ﻓِﻴﻪِ ﻣَﻦْ ﺗَﺬَﻛَّﺮَ ﻭَﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺍﻟﻨَّﺬِﻳﺮُ ﻓَﺬُﻭﻗُﻮﺍ ﻓَﻤَﺎ ﻟِﻠﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﻣِﻦْ ﻧَﺼِﻴﺮ‏)،

ﻓﻤﻦ ﺿﻴﻊ ﻭﻗﺘﻪ ﻭﺣﻴﺎﺗﻪ ﻓﻬﺬﺍ ﻣﺼﻴﺮﻩ، ﻭﻻ ﺣﻮﻝ ﻭﻗﻮﺓ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻠﻪ.

ﻓﻠﻨﺘﻨﺒﻪ ﻷﻧﻔﺴﻨﺎ، ﻭﻧﻨﺒﻪ ﻏﻴﺮﻧﺎ ﻭﻟﻨﺤﻔﻆ ﻭﻗﺘﻨﺎ ﻭﻟﻨﻐﺘﻨﻢ ﺃﻭﻗﺎﺕ ﺍﻟﻔﻀﺎﺋﻞ ﻗﺒﻞ ﻓﻮﺍﺗﻬﺎ،

ﻓﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﻫﻮ ﺭﺃﺱ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺍﻟﺬﻱ ﺗﺨﺮﺝ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ.

http://www.alfawzan.af.org.sa/node/13540

Selasa, 25 November 2014

PERHATIKAN RUJU' NYA SATU TAHUN..

Syaikhul Islam rahimahullah berkata:

“Dan sesungguhnya harus ada usaha memperbaiki perbuatan yang menyertai taubat. Dan atas dasar inilah maka ada yang mengatakan bahwa berlalunya masa tertentu dijadikan parameter yang menunjukkan kejujuran taubat seseorang dan benarnya niatnya, dan tidak ditetapkan dengan jangka waktu sekian, karena menentukan waktu membutuhkan dalil.

Dan pendapat yang kuat adalah menilai dengan berlalunya satu tahun, sebagaimana pernyataan jelas dari Al-Imam Ahmad berkaitan tentang taubat seorang yang menyeru kepada bid’ah bahwa yang jelas padanya adalah berlalunya satu tahun. Ini karena mencontoh perintah Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu anhu pada kasus Shabigh bin Asal yang bertaubat di sisi beliau, kemudian beliau mengusirnya ke Bashrah dan memerintahkan kaum Muslimin untuk tidak mengajaknya bicara sama sekali. Maka tatkala telah berlalu satu tahun penuh dan tidak nampak darinya kecuali kebaikan, beliau pun membolehkan kaum Muslimin untuk berbicara dengannya. Dan ini adalah kasus yang terkenal diantara para shahabat dan ini merupakan jalan yang ditempuh oleh mayoritas shahabat kami.”

Ash-Sharimul Maslul hal. 510
✫✫✫✫✫✫✫✫✫✫

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال شيخ الإسلام رحمه الله:

(وأنه لا بد من إصلاح العمل مع التوبة، وعلى هذا فقد قيل يعتبر مضي مدة يعتبر بها صدق توبته وصلاح نيته وليست مقدرة بمدة معلومة لأن التوقيت يفتقر إلى توقيف.

ويترجح أن يعتبر مضي سنة كما نص عليه الإمام أحمد في توبة الداعي إلى البدعة أنه يتعين فيه مضي سنة، اتباعا لما أمر به عمر بن الخطاب رضي الله عنه في قضية صبيغ بن عسل فإنه تاب عنده ثم نفاه إلى البصرة، وأمر المسلمين بهجره، فلما حال الحول ولم يظهر منه إلا خير أمر المسلمين بكلامه، وهذه قضية مشهورة بين الصحابة وهذه طريقة أكثر أصحابنا)

الصارم المسلول ص. ٥١٠

BELAJAR AKHLAK DARI SYAIKH RABI'-hafizhahullah-

Asy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkhaliy hafizhahullah berkata:

"Hafalkanlah oleh kalian hadits ini:

‏( ﺇِﻥَّ ﻓِﻴﻚَ ﺧَﻠَّﺘَﻴْﻦِ ﻳُﺤِﺒُّﻬُﻤَﺎ
ﺍﻟﻠﻪ: الحلم و َﺍﻷَﻧَﺎﺓُ ‏)
"Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang di cintai oleh Allah: yaitu sikap SANTUN DAN TENANG."

Apabila seseorang kehilangan akhlak yang agung seperti ini, maka hendaknya ia mendidik dirinya dengan akhlak tersebut.

"ﻣﻦ ﻳَﺴْﺘَﻌِﻒَّ ﻳُﻌِﻔَّﻪُ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَﺼَﺒَّﺮْﻳُﺼَﺒِّﺮْﻩُ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻦِ ﻳُﻐْﻨِﻪِ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻟَﻦْ ﺗُﻌْﻄَﻮْﺍ ﻋَﻄَﺎﺀًﺧَﻴْﺮًﺍ ﻭَﺃَﻭْﺳَﻊَ ﻣﻦ ﺍﻟﺼَّﺒْﺮِ ‏"
"Barangsiapa yang berusaha menjaga kehormatan diri, maka Allah akan menjaga kehormatan dirinya, barang siapa yang berusaha untuk sabar maka Allah akan memberikan kesabaran kepadanya, barang siapa merasa cukup, maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya, dan tidak ada karunia yang di berikan kepada kalian yang lebih baik dan lebih luas di banding kesabaran."
(Penggalan dari hadits Abu Sa'id al Khudri radhiyallahu 'anhu, HR. Al Bukhary no 6105)

Didiklah dirimu di atas kesabaran, santun, hikmah dan akhlak-akhlak yang mulia.

Dengan kesungguhanmu, niscaya akhlak yang agung ini akan menjadi sebuah tabiat -insyaAllah-. Karena hadits ini mengisyaratkan yang demikian "apakah dua akhlak (ini) adalah akhlak yang saya usahakan" yaitu terkadang santun dan kehati-hatian akan tumbuh dari kebiasaan dan tarbiyatun nafsi (pendidikan jiwa) diatas akhlak yang mulia. Jiwa itu menerima pendidikan yang baik ataupun yang jelek. Jika dididik di atas kejelekan, tumbuh dan terbiasa di atas kejelekan tersebut, maka akan menjadi tabiatnya -wal 'iyadzu billahi-. Jika dididik dan dibiasakan di atas akhlak yang mulia, maka akan menjadi bagian dari kehidupannya dan menjadi kebiasaannya.

Maka jagalah oleh kalian wasiat-wasiat ini: mentauhidkan Allah dan memerangi syirik, menegakkan shalat, amar ma'ruf nahi mungkar, serta berakhlak yang mulia lagi tinggi. Memerangi kesombongan, berbangga diri dan takabbur dan perbuatan yang serupa dengannya. Pelajarilah oleh kalian sikap santun, kehati hatian dan setiap akhlak yang mulia. Pelajarilah dari kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam karena akhlak ini diantara salah satu sendi Islam yang penting dan termasuk PRINSIP DAKWAH SALAFIYYAH. Dengannya kalian menebarkan dakwah kalian, dan dengannya pula Allah akan mengangkat kedudukan kalian di sisi manusia. Dengan Kebalikannya berarti engkau telah menyia-nyiakan dan MEMBUAT JELEK DAKWAH INI DI HADAPAN MANUSIA.

Maka perbaikilah dalam dakwah kalian kepada jalan Allah subhanahu wa ta'ala:

﴿ ﺍﺩْﻉُ ﺇِﻟِﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻜْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻮْﻋِﻈَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِﻭَﺟَﺎﺩِﻟْﻬُﻢ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﴾
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlan mereka dengan cara yang baik." (An Nahl: 125)

Janganlah engkau mendebat, walaupun kepada orang-orang kafir kecuali dengan AKHLAK DAN CARA YANG BAIK. Jangan mencela, jangan mencaci, jangan merendahkan, jangan meremehkan, jangan melaknat, jangan menghardik, jangan berteriak dengan keras dan jangan yang lainnya.

Syarh Washaya Luqman Al Hakim libnihi lisy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkhaliy
_____________________

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله :

ﺍﺣﻔﻈﻮﺍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ

‏( ﺇِﻥَّ ﻓِﻴﻚَ ﺧَﻠَّﺘَﻴْﻦِ ﻳُﺤِﺒُّﻬُﻤَﺎ
ﺍﻟﻠﻪ: الحلم و َﺍﻷَﻧَﺎﺓُ ‏)

ﻭﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﻔﻘﺪ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﺍﻟﻌﻈﻴﻤﺔ ﻳﺮﺑﻲ ﻧﻔﺴﻬﻌﻠﻴﻬﺎ،

‏( ﻣﻦ ﻳَﺴْﺘَﻌِﻒَّ ﻳُﻌِﻔَّﻪُ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺘَﺼَﺒَّﺮْﻳُﺼَﺒِّﺮْﻩُ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻦِ ﻳُﻐْﻨِﻪِ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﻟَﻦْ ﺗُﻌْﻄَﻮْﺍ ﻋَﻄَﺎﺀًﺧَﻴْﺮًﺍ ﻭَﺃَﻭْﺳَﻊَ ﻣﻦ ﺍﻟﺼَّﺒْﺮِ ‏) ( ﻗﻄﻌﺔ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻟﺨﺪﺭﻱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﺑﺮﻗﻢ ‏(6105 ‏) )

ﺭﺏِّ ﻧﻔﺴﻚ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺒﺮ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﻠﻤﻮﻋﻠﻰ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ.

ﺑﺠﻬﺎﺩﻙ ﻟﻨﻔﺴﻚ ﺗﺘﺤﻮﻝ ﻫﺬﻩ ﺇﻟﻰ ﻣﻠﻜﺎﺕ ﺇن شاء ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻳﺸﻴﺮ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﺍ ‏(ﺃﺧﻠﻘﻴﻦ ﺗﺨﻠﻘﺖ ﺑﻬﻤﺎ‏) ﻳﻌﻨﻲ ﻗﺪ ﻳﻨﺸﺄ ﺍﻟﺤﻠﻢ ﻭﺍﻷﻧﺎﺓ عن اﻟﺘﺨﻠﻖ ﻭﺗﺮﺑﻴﺔ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﻜﺮﻳﻤﺔ، ﻓﺎﻟﻨﻔﺲ ﻗﺎﺑﻠﺔ ﻟﻠﺘﺮﺑﻴﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻭعلى اﻟﺸﺮ، ﺇﻥ ﺭﺑﻴﺘﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﺮ ﻧﻤﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺃﻟﻔﺘﻪ ﻭﺻﺎﺭ ﻣﻦ ﻃﺒﺎﻋﻬﺎ - ﻭﺍﻟﻌﻴﺎﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ- ﻭﺇﻧﺮﺑﻴﺘﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﻜﺮﻳﻤﺔ ﺗﻄﺒﻌﺖ ﺑﻬﺎ ﻭﺻﺎﺭﺕ ﺟﺰﺀً ﻣﻦ ﺣﻴﺎﺗﻬﺎ ﻭﺻﺎﺭﺕ ﻣﻠﻜﺔ ﻟﺼﺎﺣﺒﻬﺎ .

ﻓﺎﺣﻔﻈﻮﺍ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻮﺻﺎﻳﺎ : ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻭﻣﺤﺎﺭﺑﺔ ﺍﻟﺸﺮﻙ ﻭﺇﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻷمر ﺑﺎﻟﻤﻌﺮﻭﻑ ﻭﺍﻟﻨﻬﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺮ ﻭﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﻔﺎﺿﻠﺔ ﺍﻟﻌﺎﻟﻴﺔ؛ ﻣﺤﺎﺭﺑﺔ ﺍﻟﻜﺒﺮ ﻭﺍﻟﻔﺨﺮ ﻭﺍﻟﺨﻴﻼﺀ ﻭﻣﺎ ﺷﺎﻛﻞ ﺫﻟﻚ، ﻭﺗﻌﻠﻤﻮﺍ ﺍﻟﺤﻠﻢ ﻭﺍﻷﻧﺎﺓ ﻭﻛﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺧﻼﻕ، ﺍﺩﺭﺳﻮﻫﺎ ﻣﻦ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻣﻨﺴﻨﺔ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻓﺈﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺟﺎﻧﺐ ﻣﻬﻢ ﻣﻦ ﺟﻮﺍﻧﺐ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﻣﻨﺼﻤﻴﻢ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴﺔ، ﺑﻬﺎ ﺗﻨﺘﺸﺮ
ﺩﻋﻮﺗﻜﻢ ﻭﻳﺮﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻜﺎﻧﺘﻜﻢ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻭﺑﺨﻼﻓﻬﺎ ﺗﻮﺿﻊ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﻭﺗﺸﻮﻩ ﺃﻣﺎﻡ ﺍﻟﻨﺎﺱ.

ﻓﺄﺣﺴﻨﻮﺍ ﺍﻟﺪﻋﻮﺓ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ  ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ

﴿ ﺍﺩْﻉُ ﺇِﻟِﻰ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺭَﺑِّﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤِﻜْﻤَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻮْﻋِﻈَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِﻭَﺟَﺎﺩِﻟْﻬُﻢ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﴾ ‏( ﺍﻟﻨﺤﻞ 125‏)

ﻻ ﺗﺠﺎﺩﻝ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮين إلا ﺑﺎﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﻄﻴﺒﺔ ﻭﺑﺎﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﺃﺣﺴﻦ؛ ﻻ ﺳﺐ، ﻭﻻ ﺷﺘﻢ، ﻻ ﺍﺣﺘﻘﺎﺭ، ﻭﻻ ﺍﺯﺩﺭﺍﺀ، ﻭﻻ ﻃﻌﻦ، ﻭﻻ ﺻﻴﺎﺡ، ﻭﻻ ﺻﺨﺐ، ﻭﻻ ﺷﻲ.

شرح وصايا لقمان ﺍﻟﺤﻜﻴﻢ ﻻﺑﻨﻪ للشيخ ربيع بن هادي المدخلي

Senin, 24 November 2014

KALAU KALIAN MENGAKU SEBAGAI SALAFIYYIN......

Asy Syaikh Robi' bin Hadiy Al Madkholiy hafizhohulloh berkata:

"Demi Alloh wahai Ikhwan sekalian, barangsiapa yang ada pada dirinya kejujuran dalam bertindak pasti akan dihormati. Dan seorang Salafy yang jujur tindakannya, pasti akan dimuliakan...

Sudahlah wahai Ikhwan sekalian, kalau kalian mengaku sebagai Salafiyyin, maka hendaknya kalian mempelajari Manhaj Salaf dari sumber aslinya. Kemudian gigitlah manhaj itu dengan gigi geraham kalian, janganlah sekali-kali kalian gentar dalam menghadapi celaan orang-orang yang mencela itu semua karena Allah semata.

Seandainya Ayahmu, saudaramu, ataukah orang yang paling dekat hubungan denganmu ternyata menyimpang, jelaskanlah kepadanya kenyataan yang ia yakini kebenarannya, ini sebagai nasehat
hanya karena Allah semata.

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=114755
✪ ✪ ✪ ✪ ✪ ✪ ✪ ✪

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله:

ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻳﺎ ﺇﺧﻮﺍﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻨﺪﻩ ﺇﻧﺼﺎﻑ ﻳﺤﺘﺮﻡ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﻠﻲ ﻋﻨﺪﻭ ﺇﻧﺼﺎﻑ ﻭﺳﻠﻔﻲ ﺻﺎﺩﻕ ﻳﺤﺘﺮﻡ ﻫﺬﻩ ..... ،

ﺧﻠﻮﻛﻢ ﺭﺟﺎﻝ ﺇﻥ ﻛﻨﺘﻢ ﺳﻠﻔﻴﻴﻦ ﺍﺩﺭﺳﻮﺍ ﻣﻨﻬﺞ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻣﻦ ﻣﺼﺎﺩﺭﻩ ﺍﻷﺻﻴﻠﺔ ﻭﺗﻤﺴﻜﻮﺍ ﺑﻪ ﻭﻋﻀﻮﺍ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﺎﻟﻨﻮﺍﺟﺬ ﻭﻻ ﺗﺨﺸﻮﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻮﻣﺔ ﻻﺋﻢ

ﻭﻟﻮ ﺍﻧﺤﺮﻑ ﺃﺑﻮﻙ ﺃﻭ ﺃﺧﻮﻙ ، ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺃﻗﺮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻴﻚ ﺑﻴﻦ ﺣﻘﻴﻘﺔ ﻣﺎ ﻋﻨﺪﻩ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻨﺼﺢ ﻟﻠﻪ

HUKUM SHOLAT DI MASJID YANG DI BANGUN DARI HARTA HARAM

Pertanyaan:
Seseorang membeli sebuah tempat dengan harta riba, untuk dibangun masjid. Apakah boleh shalat di masjid tersebut? demikian pula sebagiannya terdapat harta haram, seperti hasil khamr (minuman keras). Apakah sah shalat di masjid tersebut?

Jawab:
Shalat di masjid tersebut sah. Namun tidak boleh menggunakan harta seperti itu (harta riba/harta haram) untuk masjid. Wajib dipilihkan untuk masjid harta yang baik. Apabila ada harta yang baik, wajib (untuk membangun masjid dengan harta tersebut).

Shalatnya sah. Namun masjid tidak boleh dimakmurkan dengan harta riba, tidak boleh pula dengan harta (hasil) zina.

Majmu' Fatawa wa Maqolat Matnu'ah jilid 28
✺ ✺ ✺ ✺ ✺ ✺ ✺ ✺

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

السؤال:
ﺭﺟﻞ ﺍﺷﺘﺮﻯ ﻣﻜﺎﻧﺎً ﺑﺎﻟﺮّﺑﺎ، ﻟﺘﺤﻮﻳﻠﻪ ﻣﺴﺠﺪﺍً، ﻓﻬﻞ ﺗﺠﻮﺯ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻴﻪ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺑﻌﻀﻬﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻣﻮﺍﻝ ﺣﺮﺍﻡ، ﻣﺜﻞ ﻗﻴﻤﺔ ﺍﻟﺨﻤﺮ ﻫﻞ ﺗﺼﺢ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ؟

الجواب:
ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻴﻪ ﺻﺤﻴﺤﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣﻮﺍﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ، ﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻳﻨﺘﺨﺐ ﻟﻬﺎ ﺃﻣﻮﺍﻝ ﻃﻴﺒﺔ، ﺇﺫﺍ ﺗﻴﺴﺮ ﻟﻬﺎ ﺃﻣﻮﺍﻝ ﻃﻴﺒﺔ ﻭﺟﺐ ﺫﻟﻚ،

ﻭﺇﻻ ﻓﺎﻟﺼﻼﺓ ﺻﺤﻴﺤﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﺗﻌﻤّﺮ ﺑﺄﻣﻮﺍﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺑﺎ ﻭﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﺰﻧﺎ .

ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻭﻣﻘﺎﻻﺕ ﻣﺘﻨﻮﻋﺔ ﺍﻟﻤﺠﻠﺪ ﺍﻟﺜﺎﻣﻦ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ

http://www.binbaz.org.sa/mat/4122

WALAUPUN DIA SEORANG MUJTAHIDَ

Syaikhul Islam rahimahullah berkata:

“Siapa yang berpaling dari madzhab Shahabat dan Tabi’in serta berpaling dari tafsir mereka kepada hal-hal yang menyelisihinya, maka dia salah dalam hal tersebut, bahkan dia menjadi mubtadi’ walaupun dia seorang mujtahid yang jika berijtihad pada perkara-perkara yang jika salah akan diampuni kesalahannya.”

Majmu’ Al-Fatawa 13/361
✼ ✼ ✼ ✼ ✼ ✼

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ رحمه الله:

" ﻣَﻦْ ﻋَﺪَﻝَ ﻋَﻦْ ﻣَﺬَﺍﻫِﺐِ ﺍﻟﺼَّﺤَﺎﺑَﺔِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺑِﻌِﻴﻦَ ﻭَﺗَﻔْﺴِﻴﺮِﻫِﻢْ ﺇﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻳُﺨَﺎﻟِﻒُ ﺫَﻟِﻚَ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﺨْﻄِﺌًﺎ ﻓِﻲ ﺫَﻟِﻚَ ﺑَﻞْ ﻣُﺒْﺘَﺪِﻋًﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﺠْﺘَﻬِﺪًﺍ ﻣَﻐْﻔُﻮﺭًﺍ ﻟَﻪُ ﺧَﻄَﺆُﻩُ

ﻣﺠﻤﻮﻉ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ‏( 13/ 361‏)

Sabtu, 22 November 2014

KEADAAN PENENTANG

Asy Syaikh Robi' As Sunnah: Abu Muhammad Robi' bin Hadiy 'Umair Al Madkhaliy hafizhahullah berkata:

"Hati yang putih bersih layaknya batu keras yang halus dan licin, tidak akan membahayakannya suatu fitnah pun selama masih ada langit dan bumi: dengan sebab pengokohan Allah subhanahu wata'ala.

Allah subhanahu wata'ala mengokohkan orang tersebut karena penolakannya terhadap kebatilan, syahwat serta syubhat. Fitnah itu dapat berupa perkara duniawiyah seperti fitnah berbagai syahwat, sehingga mencelakakanmu. Dan dapat pula berupa fitnah berbagai syubhat, bid'ah-bid'ah, kesesatan dan yang semisalnya, sehingga dapat menghantarkan pelakunya kepada apa yang telah di sebutkan dalam hadits: "adapun hati yang lainnya hitam-keruh layaknya cangkir yang terjungkir. Ia tidak mengenali yang ma'ruf. Tidak pula mengingkari yang munkar... "

Ini semua bermula dari sikap condong kepada pelaku kebathilan atau bahkan membantunya. Dimulai dari setitik noda hitam, kemudian semakin melebar. Bilamana ia mulai ada kecenderungan terhadap kebathilan DAN BERJALAN BERSAMA PELAKU KEBATHILAN SERTA ORANG-ORANG YANG MENYESATKAN, maka jadilah terbalik hatinya -kita berlindung kepada Allah dari hal tersebut-.

Keadaannya sebagaimana cangkir yang terjungkir. Apabila posisi kepala cangkir di balikkan ke bawah (tertelungkup), maka seberapapun banyaknya air di dunia ini dituangkan kepadanya, maka tetaplah air itu tidak akan dapat masuk ke dalam cangkir tersebut setetespun!!

Demikianlah jadinya keadaan hatinya. Engkau bacakan Al Quran, hadits, sekian petuah dan nasehat kepadanya, maka tetap saja ia tidak mau menerimanya, SEDIKITPUN !! Engkau bacakan padanya ayat-ayat, berbagai dalil dan penjelasan, akan tetapi ia tetap tidak mau menerimanya... Kenapa?? karena hatinya telah tertelungkup akibat sikap penolakannya yang sudah mendarah daging, hingga sampailah hatinya pada keadaan yang hitam kelam lagi mati -wal 'iyadzu billah-. Jadilah keadaannya: "Tidak mengenali yang ma'ruf, tidak pula mengingkari yang munkar, melainkan hanya menerima apa saja yang di serap dari hawa nafsunya."

Ini merupakan akibat dari penyimpangan dan SIKAP PENENTANGAN yang wajib untuk di waspadai oleh setiap muslim. Disamping itu, hendaknya ia selalu memohon kepada Allah setiap waktu agar dikokohkan hatinya di atas agama yang haq."

Ats Tsabaat 'Ala As Sunnah
✮  ✮  ✮  ✮  ✮  ✮

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال الشيخ ربيع السنة: أبو محمد ربيع بن هادي عمير المدخلي حفظه الله:

‏( ﻋﻠﻰ ﺃﺑﻴﺾ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﺼﻔﺎ ﻓﻼ ﺗﻀﺮﻩ ﻓﺘﻨﺔ ﻣﺎ ﺩﺍﻣﺖ ﺍﻟﺴﻤﺎﻭﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ‏)  ﺑﺘﺜﺒﻴﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ,

ﻳُﺜﺒِّﺘﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺴﺒﺐ ﺭﻓﻀﻪ ﻟﻠﺒﺎﻃﻞ , ﺭﻓﻀﻪ ﻟﻠﺸﻬﻮﺍﺕ , ﺭﻓﻀﻪ ﻟﻠﺸﺒﻬﺎﺕ . ﻓﺈﻥَّ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻗﺪ ﺗﻜﻮﻥ ﺩﻧﻴﻮﻳﺔ : ﻓﺘﻨﺔ ﺍﻟﺸﻬﻮﺍﺕ ﻓﺘُﻬﻠﻚ . ﻭﻗﺪ ﺗﻜﻮﻥ ﻓﺘﻨﺔ ﺷﺒﻬﺎﺕ ﻭﺑﺪﻉ ﻭﺿﻼﻻﺕ ﻭﻣﺎ ﺷﺎﻛﻞ ﺫﻟﻚ ﻓﺘُﺆﺩِّﻱ ﺑﺼﺎﺣﺒﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﺫُﻛﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ‏( ﻭﺍﻵﺧﺮ ﺃﺳﻮﺩ ﻣﺮﺑﺎﺩﺍ ﻛﺎﻟﻜﻮﺯ ﻣﺠﺨﻴﺎ ﻻ ﻳﻌﺮﻑ ﻣﻌﺮﻭﻓﺎ ﻭﻻ ﻳﻨﻜﺮ ﻣﻨﻜﺮﺍ ‏) 

ﻫﺬﺍ ﺑﺪﺍﻳﺘﻪ ﺍﻟﺮﻛﻮﻥ ﺇﻟﻰ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭﻣﺴﺎﻋﺪﺗﻬﻢ : ﺗﺒﺪﺃ ﻧﻜﺘﺔ ﺳﻮﺩﺍﺀ ﻭﺗﺘَّﺴﻊ , ﻛﻠﻤﺎ ﻣﺎﻝ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ ﻭﻛﻠَّﻤﺎ ﺟﺎﺭﻯ ﺍﻟﻤﺒﻄﻠﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﻀﻠِّﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻨﺘﻜﺲ ﻗﻠﺒﻪ –ﻋﻴﺎﺫﺍً ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ -

ﻓﻴﺼﻴﺮ ﻛﺎﻟﻜﻮﺯ ﻣﺠﺨِّﻴﺎً : ﺇﺫﺍ ﻗُﻠﺐَ ﻋﻠﻰ ﺭﺃﺳﻪ ؛ ﺗُﻔﺮﻍ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻴﺎﻩ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻛﻠﻬﺎ ﻓﻼ ﺗﺪﺧﻞ ﻓﻴﻪ ﻗﻄﺮﺓ !!

ﻳﺼﻴﺮ ﻗﻠﺒﻪ ﻫﻜﺬﺍ ﺗﻘﺮﺃُ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻭﺍﻟﻤﻮﺍﻋﻆ ﻓﻼ ﻳﻘﺒﻞ ﺷﻴﺌﺎً , ﺗﺘﻠﻮﺍ ﺍﻵﻳﺎﺕ ﻭﺍﻷﺩﻟَّﺔ ﻭﺍﻟﺒﺮﺍﻫﻴﻦ ﻓﻼ ﻳﺴﺘﺠﻴﺐ !! ﻟﻤﺎﺫﺍ ؟ ﻷﻥَّ ﻗﻠﺒﻪ ﺍﻧﺘﻜﺲ ﺛﻤﺮﺓً ﻻﻧﺘﻜﺎﺳﻪ ﺍﻷﺳﺎﺳﻲ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻭﺻﻞ ﺑﻪ ﺇﻟﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺮﺣﻠﺔ ﺍﻟﺴﻮﺩﺍﺀ ﺍﻟﻤﻈﻠﻤﺔ ﻭﺍﻟﻤﻬﻠﻜﺔ –ﻭﺍﻟﻌﻴﺎﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ-. ﻓﻴُﺼﺒﺢ  ‏( ﻻ ﻳﻌﺮﻑ ﻣﻌﺮﻭﻓﺎ ﻭﻻ ﻳﻨﻜﺮ ﻣﻨﻜﺮﺍ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺃﺷﺮﺏ ﻣﻦ ﻫﻮﺍﻩ ‏)

ﻫﺬﺍ ﺛﻤﺮﺓ ﻟﻠﺰﻳﻎ ﻭﺍﻻﻧﺘﻜﺎﺱ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻳﺤﺬﺭ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﻭﺃﻥ ﻳﺴﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﻛﻞِّ ﻟﺤﻈﺔ ﻣﻦ ﻟﺤﻈﺎﺗﻪ ﺃﻥ ﻳُﺜﺒِّﺖ ﻗﻠﺒﻪ ﻋﻠﻰ ﺩﻳﻨﻪ ﺍﻟﺤﻖِّ .

الثبات على السنة

BENIH ILMU

Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata:

“Sikap lembut merupakan benih ilmu. Jika keduanya (sikap lembut dan ilmu) bertemu maka terlahir kepemimpinan di urusan dunia dan akhirat. Sehingga diraihlah manfaat dengan ilmu yang dimiliki oleh seorang ‘alim. Jika dua perkara tersebut masing masing berdiri sendiri, maka hilanglah manfaat dan pemanfaatan ilmu tersebut.”

Al Fawaaid hal.405

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

"ﻭﺍﻟﺤﻠﻢ ﻟﻘﺎﺡ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﺈﺫﺍ ﺍﺟﺘﻤﻌﺎ ﺣﺼﻠﺖ ﺳﻴﺎﺩﺓ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻵﺧﺮﺓ ﻭﺣﺼﻞ ﺍﻻﻧﺘﻔﺎﻉ ﺑﻌﻠﻢ ﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﻭﺇﻥ ﺍﻧﻔﺮﺩ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻋﻦ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﻓﺎﺕ ﺍﻟﻨﻔﻊ ﻭﺍﻻﻧﺘﻔﺎﻉ"

ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﺹ ٤٠٥

SIKAP SALAF MEMBELA SUNNAH

Abul Husain At-Thobsiy berkata:

"Aku mendengar Abu Sa’id Al Ushthukhriy berkata:
"Dan seseorang telah mendatanginya dan berkata kepadanya:

"Apakah boleh beristinja’ dengan tulang?

Beliau berkata:
"Tidak boleh."

Orang itu berkata : "Mengapa?

Beliau berkata: "Karena Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda

هُوَ زَادُ إِخْوَانِكُم ْ مِنَ الْجِنِّ
"Dia adalah bekal (makanan) saudara-saudara kalian dari golongan jin."

Maka berkata orang itu kepadanya: "(Bukankah) manusia lebih mulia daripada jin"?

Beliau berkata:
"Tentulah manusia."

Orang itu berkata:
"Maka mengapa boleh beristinja’ dengan air yang dia (air) adalah bekal (minuman) manusia?

Berkata (Abul Husain):
Maka beliau menyerangnya dan memegang kerongkongnya dan beliau berkata: "Wahai zindiq, engkau menentang sunnah Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam."

Lalu beliau (Abu Sa’id) mencekiknya, maka jika tidak aku menyadarkannya beliau telah membunuhnya, atau sebagaimana yang dia telah katakan."

Madaarijus Saalikiin 1/334
✷ ✷ ✷ ✷ ✷ ✷ ✷ ✷

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

قال أبو الحسين الطبسي :

سمعت أبا سعيد الأصطخري يقول:
وجاءه رجل وقال له :

أيجوز الاستنجاء بالعظم؟

قال: لا .

قال: لماذا؟

قال: لأن رسول الله ﷺ قال : "هو زاد إخوانكم من الجن."

فقال له : الإنس أفضل أم الجن؟

قال : بل الإنس .

قال : فلم يجوز الاستنجاء بالماء وهو زاد الإنس؟

قال : فنزا عليه وأخذ بحلقه وهو يقول : يا زنديق ، تعارض رسول الله ﷺ

وجعل يخنقه ، فلولا أني أدركته لقتله ، أو كما قال .

مدارج السالكين 1/334

AKIBAT MEREMEHKAN SUNNAH

Berkata Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il At-Taimi dalam penjelasannya terhadap shahih muslim:

"Aku membaca pada sebagian kisah-kisah bahwa sebagian ahlul bid’ah ketika mendengar sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

"ﺇﺫﺍ ﺍﺳﺘﻴﻘﻆ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻣﻦ ﻧﻮﻣﻪ ﻓﻼ ﻳﻐﻤﺲ ﻳﺪﻩ ﻓﻲ ﺍﻹﻧﺎﺀ ﺣﺘﻰ ﻳﻐﺴﻠﻬﺎ، ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺪﺭﻱ ﺃﻳﻦ ﺑﺎﺗﺖ ﻳﺪﻩ ."
“Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka janganlah ia celupkan tangannya ke bejana sebelum mencucinya terlebih dahulu karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana tangannya bermalam."

Shahih, HR. Muslim no. 641, Kitab Ath Thaharah

Maka ahlul bid’ah tersebut mengatakan dengan nada mengejek: “Saya tahu di mana tanganku bermalam, tanganku bermalam di kasur.”

Lalu paginya dia bangun dari tidurnya dalam keadaan tangannya sudah masuk ke dalam duburnya sampai ke lengannya.

At-Taimi lalu berkata: “Maka berhati-hatilah seseorang untuk menganggap remeh As Sunnah dan sesuatu yang bersifat mengikut perintah agama. Lihatlah bagaimana akibat perbuatan jelek menyampaikan kepadanya.”

Bustaanul 'Aarifiyna lin Nawawi hal 94
➖ ➖ ➖

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺍﻟﺘﻴﻤﻲ ﻓﻲ ﺷﺮﺣﻪ ﻟﺼﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ:

ﻗﺮﺃﺕ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺤﻜﺎﻳﺎﺕ ﺃﻥَّ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻋﺔ ﺣﻴﻦ ﺳﻤﻊ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ‏

<< ﺇﺫﺍ ﺍﺳﺘﻴﻘﻆ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻣﻦ ﻧﻮﻣﻪ ﻓﻼ ﻳﻐﻤﺲ ﻳﺪﻩ ﻓﻲ ﺍﻹﻧﺎﺀ ﺣﺘﻰ ﻳﻐﺴﻠﻬﺎ، ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺪﺭﻱ ﺃﻳﻦ ﺑﺎﺗﺖ ﻳﺪﻩ .

صحيح ، رواه مسلم رقم ٦٤١ ، كتاب الطهارة

ﻗﺎﻝ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻉ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﺘﻬﻜﻢ:
ﺃﻧﺎ ﺃﺩﺭﻱ ﺃﻳﻦ ﺑﺎﺗﺖ ﻳﺪﻱ، ﺑﺎﺗﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺮﺍﺵ!

ﻓﺄﺻﺒﺢ ﻭﻗﺪ ﺃﺩﺧﻞ ﻳﺪﻩ ﻓﻲ ﺩُﺑﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺫﺭﺍﻋﻪ !..

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺘﻴﻤﻲ: ﻓﻠﻴﺘَّﻖ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﺍﻻﺳﺘﺨﻔﺎﻑ ﺑﺎﻟﺴُﻨﻦ ﻭﻣﻮﺍﺿﻊ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ، ﻓﺎﻧﻈﺮ ﻛﻴﻒ ﻭﺻﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺷﺆﻡ ﻓﻌﻠﻪ."

ﺑﺴﺘﺎﻥ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﻟﻠﻨﻮﻭﻱ ‏(ﺹ 94‏)

Jumat, 21 November 2014

KENALILAH KEBENARAN, MAKA KAU AKAN MENGETAHUI SIAPA YANG BERADA DIATAS KEBENARAN

Imam Ibnu Jauzi berkata:

”Ketahuilah ! Sesungguhnya dalam hati kebanyakan pengikut madzhab (aliran pemikiran) ada kekaguman (figuritas) terhadap seseorang (ulama). Mereka mengikuti saja pendapat orang (ulama) tersebut tanpa mentadaburi (mengkaji ulang) pendapatnya. Ini merupakan inti kesesatan. Karena pandangan harus ditujukan kepada pendapat, bukan kepada siapa yang
mengeluarkan pendapat.

Sebagaimana pesan Ali (bin Abi Thalib) kepada Harits bin Huth. Yang dia (harits) bertanya kepada Ali,” Apakah anda menyangka kami menganggap Thalhah dan Zubair di atas kebatilan ?” maka Ali menjawab,” Hai harits, engkau ini terkena kesamaran (talbis, tipu daya setan) ! Sesungguhnya kebenaran tidak diketahui lewat orang. Kenalilah kebenaran, maka kau akan mengetahui siapa yang berada di atas kebenaran.”

Talbis Iblis hal. 89
✽  ✽  ✽  ✽

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺠﻮﺯﻱ :

‏«ﻭﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻋﻤﻮﻡ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻤﺬﺍﻫﺐ ﻳﻌﻈﻢ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ﺍﻟﺸﺨﺺ؛ ﻓﻴﺘﺒﻌﻮﻥ ﻗﻮﻟﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺗﺪﺑﺮ ﻟﻤﺎ ﻗﺎﻝ، ﻭﻫﺬﺍ ﻋﻴﻦ ﺍﻟﻀﻼﻝ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻨﻈﺮ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻻ ﺇﻟﻰ ﻗﺎﺋﻠﻪ،

ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻲ ﻟﻠﺤﺎﺭﺙ ﺑﻦ ﺣﻮﻁ ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﻟﻪ: ﺃﺗﻈﻦ ﺃﻧﺎ، ﺗﻈﻦ ﻃﻠﺤﺔ ﻭﺍﻟﺰﺑﻴﺮ ﻛﺎﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﺑﻄﺎﻝ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﻳﺎ ﺣﺎﺭﺙ ﺇﻧﻪ ﻣﻠﺒﻮﺱ ﻋﻠﻴﻚ؛ ﺇﻥ ﺍﻟﺤﻖ ﻻ ﻳﻌﺮﻑ ﺑﺎﻟﺮﺟﺎﻝ؛ ﺍﻋﺮﻑ ﺍﻟﺤﻖ ﺗﻌﺮﻑ ﺃﻫﻠﻪ ‏».

«ﺗﻠﺒﻴﺲ ﺇﺑﻠﻴﺲ‏» : ‏( 89‏)

PENGAGUNGAN SUNNAH

Alloh jalla wa 'alaa berfirman:

(ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗَﺮْﻓَﻌُﻮﺍ ﺃَﺻْﻮَﺍﺗَﻜُﻢْ ﻓَﻮْﻕَ ﺻَﻮْﺕِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠْﻬَﺮُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﺑِﺎﻟْﻘَﻮْﻝِ ﻛَﺠَﻬْﺮِ ﺑَﻌْﻀِﻜُﻢْ ﻟِﺒَﻌْﺾٍ ﺃَﻥْ ﺗَﺤْﺒَﻂَ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻟَﺎ ﺗَﺸْﻌُﺮُﻭﻥ)
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian keraskan suara kalian di atas suara Nabi dan jangan kalian bersuara keras terhadap Nabi sebagaimana kerasnya suara sebagian kalian kepada sebagian yang lain supaya tidak gugur amal kalian sedangkan kalian tidak menyadarinya.”
(Al-Hujurat: 2)

Berkata Ibnul Qayyim menjelaskan ayat ini:

“Allah memperingatkan kaum mukminin dari gugurnya amal-amal mereka dengan sebab mereka mengeraskan suara kepada Rasul sebagaimana kerasnya suara mereka kepada sebagian yang lain. Padahal amalan ini bukan merupakan kemurtadan bahkan sekedar maksiat, akan tetapi ia dapat menggugurkan amalan dan pelakunya tidak menyadari. Lalu bagaimana dengan yang mendahulukan ucapan, petunjuk, dan jalan seseorang di atas ucapan, petunjuk dan jalan Nabi?! Bukankah yang demikian telah menggugurkan amalannya sedang dia tidak merasa?”

Al Wabilush Shayyib hal. 24
※  ※  ※  ※

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺟﻞ ﻭﻋﻼ:

(ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗَﺮْﻓَﻌُﻮﺍ ﺃَﺻْﻮَﺍﺗَﻜُﻢْ ﻓَﻮْﻕَ ﺻَﻮْﺕِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠْﻬَﺮُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﺑِﺎﻟْﻘَﻮْﻝِ ﻛَﺠَﻬْﺮِ ﺑَﻌْﻀِﻜُﻢْ ﻟِﺒَﻌْﺾٍ ﺃَﻥْ ﺗَﺤْﺒَﻂَ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻟَﺎ ﺗَﺸْﻌُﺮُﻭﻥَ) ‏[ ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﺕ : 2‏]

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺗﻌﻠﻴﻘًﺎ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻵﻳﺔ:

ﻓﺤﺬَّﺭ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻣﻦ ﺣﺒﻮﻁ ﺃﻋﻤﺎﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﺠﻬﺮ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﻤﺎ ﻳﺠﻬﺮ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﻟﺒﻌﺾ. ﻭﻟﻴﺲ ﻫﺬﺍ ﺑﺮِﺩَّﺓ، ﺑﻞ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺗﺤﺒﻂ ﺍﻟﻌﻤﻞ، ﻭﺻﺎﺣﺒﻬﺎ ﻻ ﻳﺸﻌﺮ ﺑﻬﺎ.ﻓﻤﺎ ﺍﻟﻈﻦ ﺑﻤﻦ ﻗﺪَّﻡ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻫﺪﻳﻪ ﻭﻃﺮﻳﻘﻪ ﻗﻮﻝ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﻫﺪﻳﻪ ﻭﻃﺮﻳﻘﻪ؟! ﺃﻟﻴﺲ ﻫﺬﺍ ﻗﺪ ﺣﺒﻂ ﻋﻤﻠﻪ ﻭﻫﻮ ﻻ ﻳﺸﻌﺮ؟

الوابل الصيب ص ٢٤

Kamis, 20 November 2014

SYAHWAT

Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata:

"Bersabarnya seseorang dari syahwatnya itu lebih mudah daripada bersabarnya dari perkara-perkara yang diakibatkan oleh syahwat tersebut, karena sesungguhnya syahwat itu:

Akan mewajibkan/mengakibatkan sesuatu yang menyakitkan atau satu sangsi,

dan syahwat itu bisa memutuskan kelezatan yang lebih sempurna daripada syahwat itu sendiri,

dan syahwat itu bisa menyia-nyiakan waktu yang akan menimbulkan penyesalan dan kegagalan,

dan syahwat itu bisa menghilangkan harta, yang mana tetapnya harta tersebut pada diri
seseorang lebih baik daripada hilangnya,

dan syahwat itu bisa mencabut keni'matan, yang mana apabila ni'mat itu terdapat pada seorang hamba itu adalah lebih lezat dan lebih baik daripada dia menuruti syahwatnya,

dan syahwat itu bisa menghasilkan kegundah gulanaan, kecemasan, kesedihan dan rasa takut,

dan syawat itu bisa melupakan kamu dari ilmu, yang mana mengingat ilmu itu lebih lezat daripada memperoleh syahwat,

dan syahwat itu bisa menggembirakan musuh dan membuat kepiluan teman/penolong,

dan syahwat itu bisa memutuskan jalan yang menyampaikan seseorang kepada kenimatan yang mendatang,

dan syahwat juga bisa mendatangkan aib yang hal tersebut bisa menjadi sifat bagi seseorang yang tidak akan hilang."

Al Fawaid:182
❅  ❅  ❅  ❅  ❅

F. I. S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ:

ﺍﻟﺼﺒﺮ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ ﺃﺳﻬﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺒﺮ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺗﻮﺟﺒﻪ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ:

ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﻮﺟﺐ ﺃﻟﻤﺎً ﻭﻋﻘﻮﺑﺔ.

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﻘﻄﻊ ﻟﺬﺓ ﺃﻛﻤﻞ ﻣﻨﻬﺎ.

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﻀﻴﻊ ﻭﻗﺘﺎً ﺇﺿﺎﻋﺘﻪ ﺣﺴﺮﺓ ﻭﻧﺪﺍﻣﺔ.

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗُﺬﻫﺐ ﻣﺎﻻً ﺑﻘﺎﺅﻩ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺫﻫﺎﺑﻪ.

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﺴﻠﺐ ﻧﻌﻤﺔ ﺑﻘﺎﺅﻫﺎ ﺃﻟﺬ ﻭﺃﻃﻴﺐ ﻣﻦ ﻗﻀﺎﺀ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ.

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﺠﻠﺐ ﻫﻤﺎً ﻭﻏﻤﺎً ﻭﺣﺰﻧﺎً ﻭﺧﻮﻓﺎً ﻻ ﻳﻘﺎﺭﺏ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ.

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗُﻨﺴﻲ ﻋﻠﻤﺎً ﺫﻛﺮﻩ ﺃﻟﺬ ﻣﻦ ﻧﻴﻞ ﺍﻟﺸﻬﻮﺓ .

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﺸﻤﺖ ﻋﺪﻭﺍً ﻭﺗُﺤﺰﻥ ﻭﻟﻴﺎً .

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﻘﻄﻊ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﺔ ﻣﻘﺒﻠﺔ .

ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﺗﺤﺪﺙ ﻋﻴﺒﺎً ﻳﺒﻘﻰ ﺻﻔﺔ ﻻ ﺗﺰﻭﻝ .

ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ‏182